Wamenkomdigi: Indonesia Perlu Talenta Digital Unggul untuk Perkuat Inovasi

: Wamenkomdigi Nezar Patria menyampaikan keynote speech dalam Digital Asset and Innovation Summit 2025 yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (30/07/2025). (Foto: PeyHS/Komdigi)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 1 Agustus 2025 | 20:11 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 195


Jakarta, InfoPublik – Talenta digital Indonesia yang unggul diperlukan untuk memperkuat inovasi sebagai respons terhadap disrupsi kecerdasan buatan dan tantangan global dalam ekonomi digital.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, d, diperlukan strategi baru dalam pembangunan talenta digital Indonesia unggul, yakni dengan membentuk ekosistem sumber daya manusia (SDM) yang mampu memahami dan menguasai teknologi terkini selaras dengan perluasan jaringan konektivitas digital.

“Kita harus bisa mendapatkan meaningful connectivity, konektivitas yang bermakna. Dan hanya bisa didapat lewat talenta yang unggul dalam soal digital. Inovasi-inovasi dalam soal digital hanya bisa diperkuat oleh talenta digital yang mumpuni,” kata Wamenkomdigi dalam Digital Asset and Innovation Summit 2025 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Jakarta Selatan, pada Rabu (30/7/2025).

Menurut Nezar, Indonesia bisa mencontoh negara lain seperti Tiongkok yang pernah menghadapi pembatasan teknologi tinggi berupa larangan penggunaan unit pemroses grafis atau Graphics Processing Unit (GPU) kelas atas dari Amerika Serikat (AS), tetapi mereka mampu membangun platform teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) lokal yang kompetitif seperti DeepSeek.

“Tiongkok, misalnya, mengalami semacam Sputnik moment ketika AlphaGo mengalahkan grandmaster Go. Sejak saat itu, mereka mengucurkan hampir 70 persen dana riset dan inovasi ke sektor AI,” tegasnya.

Lebih lanjut Nezar mengatakan, untuk menjadi negara yang berdaulat secara digital, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada konsumsi teknologi, tetapi harus mulai mendorong produksi pengetahuan dan inovasi dalam negeri.

“Talenta digital bukan resource, dia adalah strategic asset. Kalau kita gagal membangun digital talent kita, kita hanya akan menjadi penonton dari pertumbuhan ekonomi digital dunia,” jelas dia.

Oleh karena itu, Wamenkomdigi mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tidak berjalan sendiri-sendiri dalam menghadapi tantangan ini.

Ia menekankan pentingnya gotong royong digital lintas sektor.

“Transformasi digital tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Harus kerja kolaboratif, lintas sektor, gotong royong. Pemerintah, industri, lembaga riset, dan masyarakat semua harus jalan bareng,” tutup Nezar Patria.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:40 WIB
Kemkomdigi Dorong Digitalisasi di Daerah lewat Klinik Pemerintah Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 18:44 WIB
Menkomdigi Apresiasi Pencanangan Road to AI Center Universitas Udayana
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:43 WIB
Menkomdigi: UMKM Digital Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional Baru
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:42 WIB
Ini Lima Bentuk Dukungan Digital Kemkomdigi untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 21:46 WIB
Peran Indonesia di Forum Digital Dunia Diapresiasi Badan PBB
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 14:15 WIB
Kemkomdigi Dorong Percepatan Digitalisasi Pemda Lewat Smart City Award
-->