- Oleh Wandi
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:32 WIB
: Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meninjau Pameran Inovasi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) dalam rangkaian Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung (Foto: Dok Kemendiktisaintek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 7 Agustus 2025 | 20:22 WIB - Redaktur: Untung S - 99
Jakarta, InfoPublik — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meninjau Pameran Inovasi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) dalam rangkaian Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, Kamis (7/8/2025).
Kehadiran Presiden Prabowo menandai komitmen kuat negara dalam mendorong transformasi ekonomi nasional berbasis riset dan teknologi. Presiden hadir mengenakan Maung Garuda putih—kendaraan taktis ringan produksi PT Pindad (Persero) yang menjadi simbol kedaulatan teknologi pertahanan nasional.
KSTI 2025 digagas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sebagai forum strategis untuk menyinergikan pengembangan riset dengan kebutuhan industrialisasi nasional. Konvensi ini melibatkan peneliti, akademisi, pelaku industri, pemerintah, serta komunitas dan media dalam kerangka kolaborasi pentahelix.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyampaikan bahwa KSTI menjadi langkah awal penyusunan peta jalan riset dan inovasi yang selaras dengan delapan sektor strategis: energi, pertahanan, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), hilirisasi dan industrialisasi, kesehatan, pangan, maritim, serta material dan manufaktur maju.
"Untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, kita harus berubah. Industrialisasi harus digerakkan berbasis penguasaan sains dan teknologi," ujar Menteri Brian.
Konvensi KSTI 2025 selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya poin keempat: memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender, serta poin kelima: melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Sejumlah pejabat tinggi negara turut mendampingi Presiden, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid, serta Menteri Sekretaris Kabinet Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Selain meninjau pameran, rangkaian kegiatan KSTI juga mencakup penandatanganan nota kesepahaman, diskusi panel dengan direksi BUMN, plenary session bersama penerima Nobel, dan parallel session antar pemangku kepentingan. Lebih dari 2.000 peserta terlibat aktif dalam forum ini.
Dengan tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi”, KSTI 2025 diharapkan menjadi katalis transformasi menuju Indonesia Emas 2045 yang berdaulat secara teknologi dan berdaya saing global.