Kemenag Dorong Inklusi Halal dan Pemberdayaan Umat Lewat Zakat-Wakaf di Rangkaian Blissful Mawlid 1447 H

: Konferensi pers Blissful Mauwlid 1447 H bertema “Membumikan Sholawat, Merawat Jagat” di Jakarta, Jumat (22/8/2025). (Kemenag)


Oleh Wandi, Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:48 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 182


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jaminan Produk Halal (JPH) dan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi lintas kementerian serta memperluas dampak sosial ekonomi umat.

Hal itu disampaikan dalam rangkaian konferensi pers Blissful Mauwlid 1447 H bertema “Membumikan Sholawat, Merawat Jagat” di Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Direktur JPH Kemenag, Muhammad Fuad Nasar, menegaskan pentingnya membangun ekosistem halal yang inklusif.

Menurutnya, isu halal tidak hanya menjadi domain Kemenag, tetapi juga harus melibatkan kementerian lain, ormas keagamaan, media, hingga pelaku usaha.

“Isu halal ini tidak berdiri sendiri, tapi lintas sektoral. Kami di Kemenag berperan menjembatani koordinasi dengan berbagai pihak, agar kesadaran halal tumbuh di masyarakat,” ujar Fuad.

Ia menambahkan, standar halal yang diterapkan bersifat nasional dan merujuk pada regulasi yang sama, baik oleh Kemenag maupun Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Karena itu, sertifikasi halal diyakini memberi kepastian hukum, nilai tambah produk, sekaligus pelayanan sosial kepada masyarakat.

Sementara itu, Direktur Zawa Kemenag, Prof. Waryono Abdul Ghafur, menyampaikan bahwa pihaknya akan menggelar kegiatan Zawa Fun Walk pada 21 September 2025 di Jakarta dengan tema “Berkah Maulid, Berdayakan Umat”.

Tema tersebut, kata Waryono, sejalan dengan mandat undang-undang agar zakat dan wakaf memberi dampak nyata dalam pengentasan kemiskinan.

“Tahun ini kami hadir di 35 Kampung Zakat di 18 provinsi. Program ini melibatkan sinergi internal antar-direktorat serta kolaborasi eksternal dengan kementerian lain, desa, BUMDes, hingga potensi lokal seperti pertanian dan kelautan,” jelasnya.

Selain Kampung Zakat, Zawa juga mengembangkan program ekonomi umat berbasis Kantor Urusan Agama (KUA). Salah satunya dengan mengajak calon pengantin berwakaf saat pencatatan nikah. “Kami menyebutnya pelayanan purna jual pernikahan. Jadi, selain menikah, keluarga baru juga diajak untuk berwakaf agar cinta mereka abadi seperti wakaf yang abadi,” ungkap Waryono.

Di bidang wakaf, Zawa menyiapkan inkubasi wakaf produktif untuk mengoptimalkan aset wakaf tanah yang belum termanfaatkan. Program ini akan melatih nadzir dan memberikan stimulan modal agar aset wakaf bisa dikelola lebih produktif.

Dengan program inklusi halal dan pemberdayaan umat berbasis zakat-wakaf tersebut, Kemenag berharap rangkaian Blissful Maulid 1447 H tidak hanya menjadi peringatan seremonial, tetapi juga momentum penguatan ekosistem sosial-keagamaan yang berdampak nyata bagi masyarakat.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA
  • Rabu, 22 Januari 2025 | 23:25 WIB
Kampung Zakat Sesumpu: Wisata Pemancingan dengan Misi Sosial
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 06:30 WIB
Padang Dinobatkan Sebagai Kota Wakaf ke-6 di Indonesia
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 06:07 WIB
Gerakan Wakaf Uang ASN Diluncurkan, Kota Padang Siap Optimalkan Potensi
-->