Simulasi Bencana di TK Negeri 2 Padang: Bekali Anak-Anak Hadapi Gempa dan Tsunami

:


Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 1 Oktober 2024 | 07:09 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 398


Padang, InfoPublik – Sebanyak 110 siswa Taman Kanak-Kanak Negeri 2 Kota Padang mengikuti pelatihan simulasi bencana yang diselenggarakan oleh Komunitas Siaga Tsunami (Kogami), Senin (30/9/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai mitigasi bencana kepada anak-anak sejak usia dini. Simulasi ini mencakup cara berlindung yang benar, evakuasi menuju titik aman, serta tindakan lanjutan yang harus dilakukan setelah bencana.

Perwakilan Kogami Sumbar, Patra Rina Dewi, menjelaskan pentingnya memberikan pengetahuan mengenai kesiapsiagaan bencana kepada anak-anak sedini mungkin guna mengurangi risiko korban jiwa saat bencana terjadi.

"Sejak dini, anak-anak harus kita bekali pengetahuan dasar tentang kesiapsiagaan bencana, sehingga mereka tahu tindakan apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa," ujar Patra.

Patra menambahkan bahwa sesuai dengan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Aman Bencana, ada beberapa pilar penting yang harus diperhatikan.

Pilar pertama adalah memastikan sekolah aman dari risiko bencana. Jika sekolah terletak di daerah rawan bencana, struktur bangunan harus diperkuat dengan fasilitas seperti shelter jika dekat dengan laut, terasering jika rawan longsor, dan pintu keluar yang dirancang dengan sistem dorong.

Pilar kedua adalah manajemen bencana, yang mencakup latihan rutin kesiapsiagaan bencana, pembentukan tim siaga bencana, serta penerapan prosedur operasional standar (SOP) yang jelas.

Pilar ketiga adalah pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana yang harus terintegrasi dengan kurikulum sekolah serta dijalankan secara berkelanjutan.

Pelatihan kesiapsiagaan bencana untuk pelajar TK ini mendapat apresiasi dari Dosen Graduate School of Global Environmental Studies, Kyoto University, Jepang, Chiho Ochiai, yang turut menyaksikan kegiatan tersebut.

Menurut Chiho, setelah anak-anak mendapatkan pelatihan seperti ini, diharapkan mereka dapat menyampaikan pengetahuan yang mereka peroleh kepada orang tua dan teman-teman mereka, sehingga kesadaran mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana dapat lebih meningkat di masyarakat.

“Bencana sering kali terjadi saat kita lengah, jadi simulasi atau pelatihan seperti ini harus dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Chiho juga menambahkan bahwa di Jepang, pemerintah menetapkan tanggal 1 September sebagai Disaster Management Day sejak gempa besar yang memporak-porandakan Tokyo dan sekitarnya pada 1 September 1923. Hari tersebut diperingati dengan mengadakan berbagai kegiatan simulasi bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. (MC Padang/RA)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB KUBU RAYA
  • Jumat, 15 Agustus 2025 | 02:00 WIB
Jelang Kemarau, Pemkab Kubu Raya Percepat Tindakan Antisipatif Karhutla
  • Oleh MC KAB BULUNGAN
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 21:50 WIB
Bupati Bulungan: Tangguh Hadapi Ancaman, Sigap Lindungi Alam
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 12 Agustus 2025 | 05:41 WIB
Data Akurat Kunci Keberhasilan Makan Bergizi Gratis
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Rabu, 6 Agustus 2025 | 23:47 WIB
Apel Siaga Pulang Pisau, Wujud Komitmen Cegah Karhutla
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Selasa, 5 Agustus 2025 | 21:24 WIB
BPBD Batang dan PLN Pekalongan Teken Kerja Sama Penanggulangan Bencana
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Senin, 4 Agustus 2025 | 20:49 WIB
Si Amel Bawa Radio Suara Lumajang ke Nominasi Nasional KPI 2025
-->