- Oleh MC PROV GORONTALO
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 21:52 WIB
: Hafidz Rusdiennur Salah Satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang - Foto : Mc Kab Seruyan
Oleh MC KAB SERUYAN, Sabtu, 21 Desember 2024 | 04:43 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 820
Kuala Pembuang, InfoPublik - Hafidz Rusdiennur, salah satu mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang, angkatan 2024, Jumat,(20/12/024) menyatakan desain antarmuka yang konsisten adalah kunci penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lancar dan tanpa hambatan.
"Bayangkan jika dalam menggunakan aplikasi, tombol atau menu yang sama memiliki fungsi yang berbeda di tiap layar, atau tampilannya berubah-ubah tanpa pola. Tentu hal itu akan membingungkan,"katanya".
Hafidz menekankan konsistensi membantu pengguna merasa nyaman dan familiar, sehingga mereka tidak perlu terus-menerus mempelajari ulang cara menggunakan fitur-fitur aplikasi.
Contohnya, itu bisa dilihat pada aplikasi seperti Facebook dan Instagram yang menggunakan ikon serupa untuk fungsi seperti "Suka", "Komentar", dan "Bagikan". Hal itu baik di versi mobile maupun web, ikon-ikon ini diterapkan secara seragam, membuat pengguna tahu persis apa yang mereka ingin lakukan.
terkait dengan konsistensi, aplikasi menjadi lebih intuitif, mengurangi potensi kebingungan, dan memungkinkan pengguna fokus pada tujuannya menggunakan aplikasi, bukan memikirkan cara kerja aplikasi tersebut. Bagi pengguna, konsistensi ini memberikan rasa nyaman dan kepercayaan, karena mereka memahami apa yang diharapkan dari aplikasi-aplikasi tersebut.
Tak hanya itu, konsistensi dalam desain juga memainkan peran penting dalam membangun identitas mereka. Warna, logo, dan elemen desain yang seragam memberikan kesan profesional dan mempermudah pengguna mengenali aplikasi tersebut. Selain itu juga konsistensi desain tidak hanya mempermudah pengguna, tetapi juga memperkuat hubungan mereka dengan aplikasi serta merek di baliknya, Imbuhnya.
ia menambahkan ketika desain antarmuka dibuat konsisten, pengguna juga merasa lebih dihargai karena pengembang aplikasi memperhatikan kebutuhan mereka. Bayangkan, dengan konsistensi, pengguna tak perlu repot-repot belajar ulang setiap kali berpindah fitur atau halaman.
Hal ini tak hanya menghemat waktu, tetapi juga memberikan kenyamanan emosional, terutama bagi pengguna yang mungkin tidak terlalu akrab dengan teknologi. Jadi, konsistensi ini seolah-olah menjadi "jembatan penghubung" antara pengguna dengan aplikasi, membuat interaksi terasa lebih alami dan menyenangkan.
Selain itu, konsistensi juga memberikan kesan bahwa aplikasi tersebut dirancang dengan penuh perhatian terhadap detail.
"Ini dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap kualitas aplikasi, karena mereka merasa bahwa setiap elemen memiliki tujuan yang jelas dan terintegrasi dengan baik. Aplikasi yang konsisten akan lebih mudah diingat dan direkomendasikan kepada orang lain, karena memberikan pengalaman yang baik tanpa hambatan,"tambahnya. (mc Kab Seruyan/eyv)