Penguatan BUMD Pangan, Strategi Singbebaswah Hadapi Inflasi 2025

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 10 Januari 2025 | 16:55 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 346


Singkawang, InfoPublik – Sepanjang tahun 2024, inflasi di Kalimantan Barat (Kalbar), termasuk di kawasan Singkawang, Bengkayang, Sambas, Mempawah (Singbebaswah), tetap terkendali.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, Yanuar Lestariadi, dalam High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah Singbebaswah yang digelar di Basement Kantor Wali Kota Singkawang, Provinsi Kalbar pada Kamis (9/1/2025).

Menurut Yanuar, inflasi year-to-year (yoy) di Singkawang sebesar 1,57 persen, angka yang sama dengan inflasi nasional, menjadikannya daerah dengan inflasi terendah di Kalimantan Barat.

"Kelompok pendorong utama inflasi tahunan di Kalimantan Barat dan Singkawang berasal dari sektor makanan, minuman, dan tembakau," jelasnya.

Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kalbar juga menunjukkan peningkatan harga 20 bahan pangan sebesar 2,23 persen dibandingkan Desember 2024. Komoditas yang berkontribusi paling besar terhadap kenaikan harga adalah:

  • Daging ayam ras (0,713 persen)
  • Cabai merah (0,500 persen)
  • Cabai rawit (0,473 persen)

"IPH tertinggi sepanjang 2024 terjadi di Sambas pada bulan Maret, sebesar 4,362 persen, sementara IPH dengan penurunan terdalam terjadi di Mempawah pada Mei, yaitu -6,570 persen," ungkap Yanuar.

Senada dengan Yanuar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Anggini Sari, menyebutkan bahwa Aneka Cabai, Daging Ayam Ras, dan Telur Ayam Ras berpotensi menjadi penyumbang inflasi di bulan Januari 2025.

"Kami memprediksi kenaikan harga menjelang Imlek, Ramadan, dan Hari Raya Idulfitri," ujarnya.

Anggini juga menyoroti peran Singbebaswah sebagai lumbung padi dan produsen utama cabai serta telur ayam ras di Kalimantan Barat. Oleh karena itu, inovasi dan strategi peningkatan produktivitas harus terus dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan.

Bank Indonesia juga menegaskan pentingnya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) dan pembentukan BUMD Pangan guna memperkuat infrastruktur distribusi serta meningkatkan penyerapan surplus produksi.

"Pembentukan BUMD Pangan Singbebaswah serta kerja sama dengan mitra dan pasar menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di wilayah ini," tambah Anggini.

Melalui berbagai langkah ini, diharapkan inflasi di Singbebaswah dapat tetap terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, dan kesejahteraan masyarakat terus terjaga.


(MC Kota Singkawang)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:30 WIB
Bupati Pulang Pisau: Gerakan Pangan Murah Jadi Langkah Tekan Inflasi Daerah
  • Oleh MC KAB GUNUNG MAS
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:09 WIB
Pemkab Gunung Mas Gelar GPM, Beras 5 Kg Dijual Rp60 Ribu
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:31 WIB
Pemkot Singkawang Perkuat Ketahanan Pangan lewat Edukasi Gizi Seimbang
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:54 WIB
KPU Singkawang Gelar Pencocokan dan Penelitian Terbatas Data Pemilih
  • Oleh MC KAB KUBU RAYA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:19 WIB
Kuponwah Jadi Senjata Baru Kubu Raya Kendalikan Harga Cabai
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:21 WIB
Pemkab Meranti Pastikan Harga Beras Tetap Terjangkau
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:09 WIB
Gerakan Pangan Murah Ringankan Beban Warga Bengkalis
-->