- Oleh Wandi
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:57 WIB
:
Oleh MC KOTA MALANG, Minggu, 19 Januari 2025 | 15:00 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 404
Malang, InfoPublik – Menyikapi penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram (kg) di wilayah Jawa Timur, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan bahwa stok LPG dalam rantai distribusi hingga pangkalan resmi aman terkendali.
Penyesuaian harga yang mulai berlaku pada 15 Januari 2025 tersebut sesuai dengan SK Penjabat Gubernur Jawa Timur No. 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024, di mana harga LPG subsidi naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per tabung.
Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying.
"Kami memastikan stok LPG bersubsidi aman dan masyarakat disarankan membeli di pangkalan resmi untuk mendapatkan harga sesuai HET," ungkap Ahad melalui keterangan pers yang diterima pada Jumat (17/1/2025).
Ahad menegaskan bahwa penyesuaian HET LPG subsidi 3 kg adalah keputusan Penjabat Gubernur Jawa Timur dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk menyesuaikan dengan HET di Provinsi Bali dan Jawa Tengah-DIY yang sudah diberlakukan sebelumnya.
Pertamina juga mendorong pengecer untuk naik kelas menjadi pangkalan resmi guna mempermudah masyarakat dalam mengakses LPG bersubsidi dengan harga yang sesuai.
"Saat ini di Jawa Timur terdapat 34.739 pangkalan LPG 3 kg resmi. Kami terus memproses lebih dari 400 pengecer yang akan beralih menjadi pangkalan resmi," jelas Ahad.
Ia juga menambahkan, jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pangkalan, seperti menjual di atas HET, maka Pertamina tidak segan memberikan sanksi, termasuk pemutusan hubungan usaha (PHU).
Untuk memastikan penerapan HET berjalan baik, Pertamina terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev), sidak berkala ke pangkalan, dan pendataan penyaluran LPG subsidi 3 kg. Ahad juga menjelaskan bahwa Pertamina bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Hiswana Migas, SPBE, dan agen LPG untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyesuaian harga ini.
Dengan stok LPG di Jawa Timur mencapai 9.010 metrik ton dan rata-rata konsumsi harian sebesar 4.668 metrik ton, Ahad memastikan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi.
"Kami terus memastikan ketersediaan LPG subsidi aman dan pengawasan dilakukan agar barang bersubsidi ini tepat sasaran dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang berhak," tutup Ahad.
(say/yn)