Pj Gubernur Kalbar: Makan Saprahan Wujud Kebersamaan tanpa Sekat

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Kamis, 13 Februari 2025 | 19:59 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 260


Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson,  menekankan bahwa Makan Saprahan adalah tradisi yang harus tetap dijaga.

"Tidak ada sekat antara rakyat dengan sultannya, maupun dengan pejabatnya. Semua duduk bersama, berbincang, dan membahas persoalan masyarakat," ujar Harisson saat menghadiri Makan Saprahan Bersama di Keraton Kadriah, Kota Pontianak Provinsi Kalbar pada Selasa (11/2/2025).

Harisson juga mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam memperkenalkan budaya dan tradisi Kalimantan Barat kepada wisatawan serta mendukung kelestariannya.

Dalam kesempatan yang sama, Maha Ratu Suri Mahkota Agung Tanaya Ahmad, yang mewakili Sultan Pontianak IX, Syarif Machmud Melvin Alkadri, menjelaskan bahwa Makan Besaprah sudah ada sejak Sultan Pertama Pontianak.

"Tradisi ini merupakan kegiatan sakral di mana para petinggi dan penghulu negeri berkumpul, duduk bersila, dan menikmati hidangan bersama sambil membahas berbagai persoalan masyarakat," jelasnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendrata, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Keluarga Besar Keraton Kadriah dan menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pelestarian budaya, termasuk tradisi Saprahan.

"Bagi kami, tradisi ini bukan sekadar acara makan bersama, tetapi memiliki makna mendalam tentang kebersamaan, keramahan, serta semangat gotong royong yang juga menjadi fondasi dalam perekonomian kita," ujar Filianingsih.

Diketahui, acara ini juga menghadirkan air serbat, minuman khas berbahan kayu dan rempah alami yang dipercaya mampu menetralisir kandungan lemak dari makanan yang dikonsumsi sebelumnya. Makan Saprahan tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga bagian dari upaya promosi wisata budaya di Kalimantan Barat. Dengan mengangkat kembali tradisi ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk mengenal keunikan budaya Kesultanan Pontianak.

(wnd/sma/ica)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Komitmen Wabup Lumajang: Bangun Budaya Aman dan Guyub Rukun di Desa
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
TPID Kuponwah Serentak Tanam Cabai dan Komoditas Pangan
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:58 WIB
Pontianak Jadi Tuan Rumah Rakor Penguatan Tata Kelola Data Pusat-Daerah
  • Oleh MC KAB KUBU RAYA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:19 WIB
Kuponwah Jadi Senjata Baru Kubu Raya Kendalikan Harga Cabai
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:30 WIB
AKASIA Hadir di Pontianak untuk Layanan Dukcapil yang Lebih Cepat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:37 WIB
Pemkab Lumajang Dorong Gastronomi Lokal Go Global lewat Pelatihan Kuliner
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 11:03 WIB
Di Balik Kode QR, Ada Diplomasi Digital dan Masa Depan Ekonomi
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:28 WIB
Wakil Wlai Kota Pontianak Terima Lencana Darma Bakti dari Pramuka
-->