Empat Cara Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital, Simak Penjelasan Ahli

: Tangkapan layar pelaksanaan Webinar Series of Communication bertajuk Strategi Komunikasi Kesehatan Mental di Era Digital oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Hindu, Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Selasa (25/2/2025).


Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 26 Februari 2025 | 21:10 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 476


Denpasar, InfoPublik – Pesatnya penggunaan media sosial dapat berdampak bagi kesehatan mental masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau lebih bijak dalam menyikapi setiap informasi di ruang digital.

Direktur Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Relin Denayu Ekawati, memberikan empat strategi untuk menjaga kesehatan mental di era digital yaitu:

  1. Batasi penggunaan media sosial dan hindari membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain.
  2. Pastikan informasi yang dikonsumsi berasal dari sumber kredibel, terutama terkait kesehatan mental.
  3. Luangkan waktu untuk aktivitas di luar dunia maya, seperti bersosialisasi dengan keluarga.
  4. Jangan ragu mencari bantuan profesional jika mengalami masalah kesehatan mental.

"Jika Anda mengalami masalah dengan kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional," ujar Relin dalam Webinar Series of Communication bertajuk "Strategi Komunikasi Kesehatan Mental di Era Digital", yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Hindu, Pascasarjana Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Kota Denpasar, Provinsi Bali pada Selasa (25/2/2025). .

Relin juga mengungkapkan bahwa generasi X dan generasi Z paling rentan mengalami gangguan kesehatan mental akibat digitalisasi. Beberapa gangguan yang sering muncul meliputi gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, gangguan makan, gangguan tidur, dan kecanduan media sosial.

"Kecanduan internet dan media sosial dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan sosial, dan tentunya kesehatan mental," tambahnya.

Sementara itu, Psikolog Klinis  RSUD Wangaya Denpasar, Nena Mawar Sari, menjelaskan bahwa mengenali dan menyadari diri sendiri menjadi fondasi utama dalam menjaga kesehatan mental di era digital.

"Dengan mengenal diri sendiri, kita bisa memilah informasi atau konten mana yang baik untuk dikonsumsi dan mana yang sebaiknya dihindari," jelasnya.

Menurut Nena, jika seseorang memiliki trauma akibat konten di media sosial, solusinya bukan menghapus konten tersebut, melainkan menyembuhkan trauma dari dalam diri sendiri.

"Jika trauma sudah sembuh, apapun kontennya akan dianggap sebagai hal biasa," ujarnya.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Hindu, I Dewa Ayu Hendrawathy Putri, menambahkan bahwa kesehatan mental di era digital adalah isu yang tidak bisa diabaikan.

"Isu ini tidak hanya berdampak pada generasi muda, tetapi juga semua generasi menghadapi tantangan serupa akibat teknologi digital," katanya.

Dengan adanya webinar ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental dengan bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial.

 

(MC Kab. Buleleng/dra)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Tri Antoro
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:40 WIB
Wamenkomdigi Dorong Budaya Bijak Bermedsos di Tengah Dinamika Unjuk Rasa
  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:49 WIB
Donggala Tampilkan Potensi Wisata dan Produk Lokal di Apkasi Otonomi Expo 2025
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:19 WIB
Dari Pelalawan, Program Jelajah Anak Riau Serukan Stop Perundungan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:19 WIB
Media Sosial Adalah Ruang Belajar Tanpa Batas
-->