- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:19 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lumajang, Mustaqim, menegaskan bahwa literasi digital merupakan bentuk edukasi penting bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan ruang siber secara cerdas, aman, dan produktif.
Pesan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan Literasi Digital bertema “Perempuan Cerdas, Dunia Digital Berkualitas” yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Minggu (24/8/2025).
Menurut Mustaqim, media sosial harus dipandang sebagai ruang belajar sekaligus sarana pemberdayaan. Dengan pemanfaatan yang tepat, masyarakat dapat memperluas pengetahuan, mengembangkan usaha, serta membangun jejaring bermanfaat. Namun, tanpa pemahaman yang cukup, media sosial berisiko menjadi pintu masuk penyalahgunaan informasi.
“Media sosial itu seperti ruang kelas besar tanpa batas. Dari sana kita bisa belajar, terhubung, bahkan berkreasi. Tapi jika tidak dibekali literasi yang cukup, ia bisa menjadi ruang yang menjerumuskan. Karena itu, mari kita bijak, cerdas, dan bertanggung jawab dalam menggunakannya,” jelas Mustaqim, Selasa (26/8/2025).
Ia juga menekankan pentingnya edukasi keamanan siber. Masyarakat perlu memahami cara sederhana melindungi diri, mulai dari penggunaan kata sandi yang kuat, verifikasi dua langkah, hingga tidak sembarangan membagikan data pribadi.
“Data pribadi ibarat identitas diri. Jangan dibuka sembarangan di ruang digital. Edukasi ini penting supaya masyarakat terbiasa menjaga privasi, memahami ancaman penipuan online, dan terhindar dari peretasan akun,” tegasnya.
Selain itu, Mustaqim mengingatkan perlunya etika bermedia sosial. Edukasi digital, menurutnya, bukan hanya soal teknis, tetapi juga menyangkut sikap: bagaimana menyaring informasi, tidak menyebarkan hoaks, serta membangun ruang digital yang sehat.
“Edukasi digital harus membentuk budaya baru: budaya berpikir kritis, budaya memilah informasi, dan budaya saling menghargai. Jika ini tumbuh, dunia digital kita akan berkualitas,” tambahnya.
Secara khusus, Mustaqim mendorong kaum perempuan agar lebih berdaya di ruang digital. Menurutnya, perempuan memiliki peran penting sebagai pendidik di rumah, penggerak sosial di masyarakat, sekaligus pelaku usaha yang dapat mandiri secara ekonomi.
“Perempuan adalah pusat edukasi pertama bagi keluarga. Jika perempuan cerdas digital, maka anak-anak dan lingkungannya juga akan tumbuh cerdas. Inilah multiplier effect dari literasi digital,” terangnya.
Kegiatan Literasi Digital ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat di Kabupaten Lumajang. Diharapkan, kegiatan tersebut mampu menumbuhkan kesadaran baru tentang pentingnya literasi digital sebagai bekal hidup di era teknologi.
“Era digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal pendidikan. Literasi digital adalah upaya kita menyiapkan generasi yang aman, berdaya, dan berkualitas di ruang siber,” pungkas Mustaqim.
(MC Kab. Lumajang/Hend/An-m)