Jalan Berlubang di Temanggung Mulai Ditambal, Fokus di Lima Regional Utama

Temanggung, InfoPublik – Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung fokus melakukan penambalan jalan berlubang di sejumlah ruas jalan utama. Namun, adanya keterbatasan anggaran membuat perbaikan belum dapat dilakukan secara menyeluruh.

Bupati Agus Setyawan menyebut bahwa idealnya diperlukan Rp15 miliar untuk menyelesaikan perbaikan jalan secara menyeluruh. Namun, karena anggaran yang tersedia hanya Rp4 miliar, maka perbaikan jalan difokuskan pada ruas-ruas jalur padat pemudik.

"Kami hanya bisa mengoptimalkan perbaikan di jalur-jalur utama yang kerap dilalui pemudik. Harapannya, H-7 Lebaran semua perbaikan bisa rampung," ujar Bupati Agus Setyawan usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah pada Senin (10/3/2025).

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Temanggung telah mulai melakukan penambalan jalan berlubang di berbagai titik dengan melibatkan beberapa UPT.

Fokus pekerjaan dilakukan di lima titik kawasan utama, yakni:

• Regional I: Temanggung.
• Regional II: Parakan.
• Regional III: Ngadirejo.
• Regional IV: Kranggan.
• Regional V: Kandangan.

"Pekerjaan sudah dimulai sejak beberapa hari terakhir dan terus dikebut agar selesai sebelum arus mudik dimulai," jelasnya.

Bupati Agus Setyawan menegaskan bahwa karena keterbatasan anggaran, maka perbaikan jalan secara menyeluruh akan dilakukan bertahap dalam beberapa tahun ke depan.

"Dengan anggaran Rp4 miliar tahun ini, tentu belum cukup untuk menyelesaikan semua ruas jalan. Oleh karena itu, perbaikan akan terus dilakukan secara berkala setiap tahunnya," ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat dan para pemudik untuk tetap berhati-hati saat melintas di wilayah Temanggung, mengingat masih ada beberapa titik jalan yang belum sepenuhnya diperbaiki.

Selain itu, Pemkab Temanggung juga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait guna memastikan kelancaran arus mudik Lebaran.

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain memastikan jalur utama pemudik dalam kondisi layak dilalui, melakukan perbaikan jalan secara bertahap di ruas-ruas yang paling krusial, menyiapkan posko pengamanan dan pelayanan untuk pemudik, dan berkolaborasi dengan kepolisian untuk mengatur lalu lintas saat arus mudik dan balik.

(Ifn;Ekp)