- Oleh MC PROV ACEH
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 11:59 WIB
: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah semakin serius dalam mendorong inovasi di lingkungan pemerintahan. Lewat program “Satu OPD Satu Inovasi,” setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) didorong untuk menciptakan terobosan baru guna meningkatkan kualitas layanan publik dan mempercepat pembangunan daerah. Langkah ini ditegaskan dalam acara penandatanganan komitmen bersama yang berlangsung di Opproom Setdakab Aceh Tengah, Senin (17/03/2025). Dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, kegiatan ini juga dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh.) Sekda Aceh Tengah, para staf ahli Bupati, Asisten Setdakab, serta seluruh kepala SKPK.
Oleh MC KAB ACEH TENGAH, Jumat, 21 Maret 2025 | 05:40 WIB - Redaktur: Juli - 231
Takengon, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah semakin serius dalam mendorong inovasi di lingkungan pemerintahan.
Lewat program “Satu OPD Satu Inovasi,” setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) didorong untuk menciptakan terobosan baru guna meningkatkan kualitas layanan publik dan mempercepat pembangunan daerah.
Langkah ini ditegaskan dalam acara penandatanganan komitmen bersama yang berlangsung di Opproom Setdakab Aceh Tengah, Senin (17/3/2025).
Dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, kegiatan ini juga dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh.) Sekda Aceh Tengah, para staf ahli Bupati, Asisten Setdakab, serta seluruh kepala OPD.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Muchsin Hasan menekankan bahwa inovasi tidak harus selalu berupa proyek besar atau membutuhkan anggaran tinggi.
Menurrutnya, yang terpenting adalah bagaimana kreativitas bisa diterapkan untuk memecahkan masalah dan meningkatkan efisiensi layanan.
“Kita ingin menciptakan budaya inovasi yang berkelanjutan. Tidak harus rumit atau mahal, tapi bagaimana inovasi itu bisa membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” ujar Muchsin Hasan.
Lanjut dia mengatakan bahwa inovasi bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari digitalisasi layanan publik, perbaikan sistem administrasi, hingga penggunaan teknologi yang lebih efektif di sektor kesehatan, pendidikan, atau pertanian.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari pimpinan OPD hingga staf lapangan. “Kita ingin semua pegawai di setiap OPD punya semangat berinovasi, bukan hanya sekadar memenuhi target, tetapi benar-benar memberikan solusi yang bermanfaat,” tambahnya.
Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, Pemkab Aceh Tengah telah menyiapkan mekanisme evaluasi berkala. Bappeda Aceh Tengah, yang bertugas mengoordinasikan inovasi di setiap OPD, akan melakukan pemantauan dan evaluasi dua kali dalam sebulan.
“Bappeda akan mendampingi OPD, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi inovasi. Kami juga mengadakan lomba inovasi daerah setiap tahun sebagai bentuk apresiasi dan motivasi,” ujar Plt. Kepala Bappeda Aceh Tengah, Mustafa Kamal.
Lebih lanjut, inovasi yang dihasilkan oleh OPD akan didorong untuk berkompetisi dalam ajang Innovative Government Award (IGA) dan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP). Dengan cara ini, inovasi yang dihasilkan tidak hanya berdampak di tingkat lokal tetapi juga bisa diakui di tingkat nasional.
Di akhir acara, seluruh kepala OPD menandatangani dokumen komitmen sebagai simbol kesiapan mereka dalam melaksanakan program ini. Muchsin Hasan berharap, dengan adanya komitmen ini, inovasi dapat menjadi bagian dari budaya kerja di lingkungan Pemkab Aceh Tengah.
“Kita harus berani mencoba hal baru. Jangan takut gagal, karena inovasi sejati lahir dari keberanian untuk berubah dan berkembang,” tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan dan inovasi yang terus berkembang, Pemkab Aceh Tengah optimistis bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat serta membawa daerah ini menuju kemajuan yang lebih signifikan.(Fasya Harsa/MC Aceh Tengah)