Program BERANI Sehat Berjalan Lancar, Wagub Sulteng Ajak Faskes Optimalkan Pelayanan lewat Aplikasi SEHATI

: Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido, memimpin sosialisasi Aplikasi SEHATI (Sehat Indonesia) secara virtual dalam rangka mendukung kelancaran Program BERANI Sehat, yang berlangsung di ruang kerja Wakil Gubernur, Rabu (23/4/2025). - Foto: Mc.Sulteng


Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH, Sabtu, 26 April 2025 | 01:53 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 380


Palu, InfoPublik – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido, memimpin sosialisasi Aplikasi SEHATI (Sehat Indonesia) secara virtual dalam rangka mendukung kelancaran Program BERANI Sehat, yang berlangsung di ruang kerja Wakil Gubernur, Rabu (23/4/2025).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Rumah Sakit dan Puskesmas se-Sulawesi Tengah, serta sejumlah pejabat terkait.

Turut hadir mendampingi Wagub, Kadis Dukcapil Provinsi Sulteng Andi Hajidin, Plt. Kadis Kesehatan Sulteng Wayan Apriani, perwakilan BPJS, Dinas Sosial dan unsur perangkat daerah lainnya.

Wakil Gubernur Reny menyampaikan bahwa Program BERANI Sehat merupakan inisiatif strategis dari Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah untuk meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat. Sejak diluncurkan pada 13 April 2025, program ini telah melayani 1.019 orang di seluruh wilayah Sulawesi Tengah yang saat ini sudah berjalan selama kurang lebih 10 (sepuluh) hari.

“Program ini memberikan kemudahan luar biasa bagi masyarakat. Jika sebelumnya peserta BPJS yang tidak aktif harus menunggu dan menyelesaikan tunggakan, kini cukup datang ke puskesmas atau rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS. Kartu mereka akan langsung diaktifkan tanpa proses panjang,”imbuhnya.

Wagub juga menuturkan bahwa Program BERANI Sehat berlaku khusus untuk masyarakat yang memiliki KTP Sulawesi Tengah. Bahkan bagi yang belum memiliki BPJS sekalipun, asalkan ber-KTP Sulteng, tetap dapat mengakses layanan ini.

“Sulawesi Tengah kini telah masuk dalam cakupan Universal Health Coverage. Untuk pasien gawat darurat bisa langsung ke rumah sakit, sementara untuk rawat jalan, tetap harus melewati proses rujukan dari puskesmas,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya pelaporan cepat ke Dinas Sosial bagi warga yang belum memiliki jaminan kesehatan, dan ke Dinas Kesehatan jika ingin masuk dalam kepesertaan BPJS. Dalam waktu maksimal 3 x 24 jam, pasien harus sudah mendapatkan jaminan untuk menjamin kelancaran klaim ke BPJS.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kesehatan Provinsi Sulteng, Wayan Apriani, menjelaskan bahwa Aplikasi SEHATI dirancang untuk mengatasi kesenjangan layanan jaminan kesehatan, khususnya bagi masyarakat miskin yang belum terdaftar.

“SEHATI adalah solusi digital yang mempercepat proses pengajuan, verifikasi, dan penerbitan jaminan kesehatan. Aplikasi ini bertujuan meningkatkan akses, efisiensi layanan, transparansi, serta koordinasi antar instansi,” jelasnya..

Ia berharap dengan optimalisasi aplikasi ini, koordinasi antara rumah sakit, dinas kesehatan, dan dinas sosial semakin kuat, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan tanpa hambatan administratif. (Sumber : PPID Utama / Humas Pemprov Sulteng/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 04:26 WIB
Program Beasiswa "Berani Cerdas", Gubernur Sulteng Targetkan Satu Desa Satu Dokter
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Kamis, 31 Juli 2025 | 17:08 WIB
Faskes Blora Diminta Tingkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat
  • Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
  • Kamis, 31 Juli 2025 | 18:41 WIB
Peran TP PKK Strategis dalam Membangun Banggai Kepulauan
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Selasa, 24 Juni 2025 | 10:24 WIB
Secara Simbolis, Gubernur Sulteng Serahkan 2.402 SK PPPK Formasi 2024
  • Oleh MC KAB MOROWALI
  • Rabu, 18 Juni 2025 | 18:19 WIB
Morowali Tuan Rumah Rakerda Bagian Hukum se-Sulteng 2025
-->