- Oleh MC KAB BATANG
- Jumat, 4 Juli 2025 | 19:16 WIB
: HIPMI Resmi Dilantik, KEK Batang Butuh Pengusaha Muda, Peluang Investasi Terbuka Lebar.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 7 Mei 2025 | 18:28 WIB - Redaktur: Untung S - 262
Batang, InfoPublik – Kabupaten Batang kini menjadi primadona baru bagi para pengusaha muda seiring berkembangnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Batang. Tidak hanya sebagai pusat investasi skala besar, KEK ini dinilai mampu membuka rantai peluang usaha di berbagai sektor, mulai dari logistik, pangan, properti, hingga pariwisata.
Hal itu ditegaskan Bupati Batang M. Faiz Kurniawan dalam pelantikan pengurus Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Batang periode 2025–2028 di Pendapa Kabupaten, Selasa (6/5/2025).
“KEK Batang adalah game changer. Setiap hari, ada kebutuhan 1,6 juta butir telur untuk 825 ribu warga. Ini peluang besar jika pasokannya bisa dipenuhi lokal melalui hilirisasi peternakan,” papar Faiz.
Ia menambahkan, Batang terpilih sebagai salah satu dari lima wilayah percontohan Badan Gizi Nasional Jateng, dengan rencana pembangunan dapur bergizi seluas 1,8 hektare. Program ini bisa menjadi batu loncatan bagi pengusaha muda di sektor pangan olahan.
Tidak hanya industri, Faiz menyoroti efek multiplier KEK terhadap sektor lain. “Turisme butuh hotel, hotel butuh katering, katering butuh bahan pangan, dan semua butuh SDM terampil. Di sinilah peran HIPMI untuk menyiapkan generasi wirausaha yang siap bersaing,” tegasnya.
Ketua Umum HIPMI Jateng Wulan Rudy Prasetiyo menyambut optimisme tersebut. Menurutnya, KEK Batang telah memicu penyusunan roadmap bisnis khusus bagi anggota HIPMI. “Kami sudah identifikasi peluang di sektor logistik pendukung industri dan agrowisata. Kolaborasi dengan Pemda akan diperkuat,” ujarnya.
Komitmen serupa diutarakan Ketua BPC HIPMI Batang Angga Whidi Saputra. Ia mengungkapkan, sejumlah anggota telah mandiri di sektor peternakan ayam, dan ke depan akan digalakkan pelatihan kewirausahaan berbasis CSR perusahaan.
“Target kami, pengusaha muda tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah. Misalnya, dengan mengembangkan desa wisata berbasis kuliner lokal atau startup logistik,” jelas Angga.
Sinergi HIPMI-Pemda juga akan fokus pada pemasaran digital untuk memperluas jaringan bisnis. “Kami akan libatkan influencer dan media agar produk UMKM Batang dikenal nasional,” tambahnya.
Dengan dukungan ekosistem ini, KEK Industri Batang tidak hanya menjadi simbol kemajuan industri, tetapi juga katalisator bagi terciptanya wirausaha muda tangguh yang mampu menggerakkan perekonomian daerah secara berkelanjutan. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu)