- Oleh MC KAB BATANG
- Jumat, 4 Juli 2025 | 19:16 WIB
: Bupati Batang M. Faiz Kurniawan, memberikan sambutan saat peringati Hari Buruh Internasional di halaman Disnaker Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 7 Mei 2025 | 18:37 WIB - Redaktur: Untung S - 247
Batang, InfoPublik - Kabupaten Batang menunjukkan contoh nyata hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dan pengusaha. Dalam peringatan Hari Buruh Internasional di halaman Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang, Bupati M. Faiz Kurniawan mengungkapkan capaian membanggakan dengan hanya 20 kasus sengketa dari total 200 ribu pekerja di wilayahnya.
"Angka 0,01 persen itu bukti komunikasi yang baik antara semua pihak," tegas Faiz, Rabu (7/5/2025).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang tidak hanya menjadi penengah, tetapi aktif menciptakan ekosistem kerja yang saling menguntungkan. Faiz memaparkan strategi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan melalui perluasan lapangan kerja.
"Target kami tahun 2029 bisa menyerap 357 ribu tenaga kerja dengan nilai investasi Rp70 triliun, baik di dalam maupun luar Kawasan Ekonomi Khusus," paparnya. Angka itu diharapkan bisa menekan pengangguran yang saat ini mencapai 28 ribu orang.
Aspek perlindungan pekerja menjadi perhatian khusus Pemkab Batang. Faiz menekankan pentingnya jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk inisiatif penyediaan daycare di perusahaan untuk pekerja perempuan.
"Ini komitmen kami menciptakan lingkungan kerja yang manusiawi," ujarnya. Kebijakan ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kualitas hidup pekerja.
Kepala Disnaker Batang Rahmat Nurul Fadilah menjelaskan, gedung baru dinasnya sengaja dijadikan lokasi peringatan Hari Buruh sebagai simbol kedekatan dengan masyarakat. "Kami ingin Disnaker menjadi rumah bersama bagi pekerja dan pengusaha," tuturnya.
Acara yang didanai swasta itu menampilkan dialog konstruktif antara semua pemangku kepentingan.
Dukungan terhadap sinergi ini juga datang dari kalangan pengusaha. Ketua DPC Apindo Batang Edi Sisworo mengakui tantangan bisnis yang dihadapi, tetapi menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pekerja. "Di tengah kesulitan pasar global, kolaborasi adalah kunci," ujarnya.
Pendapat senada disampaikan Ketua SPSI Batang Sucipto Adi yang mengajak mengurangi aksi demonstrasi dan lebih mengedepankan dialog.
Keberhasilan model kolaborasi ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Batang yang mencapai 6,03 persen, melampaui rata-rata provinsi dan nasional. Faiz meyakini, ketika pekerja sejahtera, efek multiplier akan dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
"UMKM tumbuh, petani dan nelayan ikut menikmati hasilnya. Inilah siklus ekonomi yang ingin kita pertahankan," pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)