- Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:49 WIB
: Pascakecelakaan Bus ALS, Polwan Polres Laksanakan Trauma Healing untuk Korban dan Keluarga. Foto : Diskominfo Padang Panjang
Oleh MC KOTA PADANG PANJANG, Kamis, 8 Mei 2025 | 19:24 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 186
Padang Panjang, InfoPublik — Pascakecelakaan tragis bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kelurahan Bukit Surungan, Polisi Wanita (Polwan) Polres Padang Panjang memberikan dukungan psikologis melalui kegiatan trauma healing kepada korban dan keluarganya di RSUD Padang Panjang, Rabu (7/5/2025).
Langkah ini merupakan bentuk empati dan kepedulian Polri terhadap masyarakat yang sedang mengalami tekanan psikologis akibat insiden tersebut. Dipimpin oleh Polwan senior, tim khusus mendatangi posko penanganan korban untuk melakukan pendampingan mental dan dukungan emosional secara langsung.
“Kami hadir bukan hanya sebagai aparat hukum, tapi juga sebagai pengayom masyarakat yang siap mendampingi di saat-saat sulit,” ujar salah satu Polwan yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Trauma healing dilakukan dengan pendekatan humanis dan menyentuh hati. Anak-anak yang menjadi saksi atau korban tidak langsung diajak bermain dan mendengarkan dongeng penghibur, sementara orang tua dan keluarga korban mendapat konseling ringan.
Polwan juga membagikan bingkisan dan perlengkapan kebutuhan dasar sebagai wujud dukungan moral. Kehadiran mereka memberikan efek positif, terutama bagi keluarga yang masih berada dalam kondisi syok dan sedih.
“Kami merasa lebih kuat menghadapi cobaan ini. Terima kasih untuk Polwan yang begitu peduli,” ungkap salah satu keluarga korban.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, memberikan apresiasi tinggi atas langkah cepat dan tulus dari para Polwan yang telah membantu proses pemulihan masyarakat.
“Kami akan terus hadir memberikan pendampingan hingga masyarakat benar-benar pulih dari dampak kejadian ini,” tegasnya.
Kegiatan trauma healing ini menjadi contoh nyata hadirnya Polri dengan hati di tengah masyarakat, tidak hanya dalam penegakan hukum, tapi juga dalam membangun rasa aman dan empati saat krisis.(Mc Padang Panjang/cigus)