- Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:49 WIB
: Dispangtan Lakukan Penyuluhan Perbanyak Tanaman Melalui Stek Batang, Foto : Diskominfo Padang Panjang
Oleh MC KOTA PADANG PANJANG, Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:26 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 224
Padang Panjang, InfoPublik – Pemerintah Kota Padang Panjang terus menguatkan branding sebagai Kota Tanaman Hias melalui edukasi teknis kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga harian lepas (THL). Salah satu langkah nyatanya adalah kegiatan penyuluhan teknik perbanyakan tanaman melalui stek batang yang digelar oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika, Kamis (22/5/2025).
Penyuluhan ini menjadi langkah awal menjelang peluncuran program Gerakan Tanam Tanaman Hias Serentak se-Kota Padang Panjang yang direncanakan akan berlangsung tiga bulan ke depan. Program ini bukan sekadar seremoni penghijauan, tapi bagian dari strategi lingkungan dan tata kota berbasis partisipasi aktif pegawai pemerintahan.
“Padang Panjang punya potensi besar sebagai kota tanaman hias. Tanah dan iklimnya mirip Lembang dan Malang. Karenanya, partisipasi ASN dan THL sangat penting untuk mempercantik kota,” ujar Kepala Dispangtan, Ade Nafrita.
Ade Nafrita menjelaskan bahwa teknik stek batang dipilih karena sederhana namun efektif diterapkan oleh siapa pun, bahkan pemula. “Cukup memotong batang tanaman sehat sepanjang 10–15 cm dengan sudut 45 derajat, buang daun bagian bawah, dan tanam dalam air atau media tanam. Bisa pakai hormon akar atau bawang sebagai perangsang. Dalam 2–4 minggu biasanya sudah tumbuh akar dan tunas,” jelasnya.
Penyuluhan ini menjadi bagian dari kampanye Dispangtan untuk memperluas pemahaman masyarakat dan aparatur pemerintah dalam perbanyakan tanaman secara mandiri. Hari ketiga penyuluhan menyasar sekolah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai mitra utama program.
Kepala Dinas Kominfo, Ampera Salim, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyambut baik inisiatif Dispangtan dan mendorong kolaborasi antardinas sebagai motor penggerak kesadaran lingkungan di kota.
“Ini bukan sekadar ajakan menanam, tapi gerakan kolektif untuk membentuk kota yang ramah lingkungan. Kami optimistis ASN dan THL bisa jadi teladan masyarakat dalam menjaga keasrian kota,” ujarnya.
Program Gerakan Tanam Serentak ini diharapkan mampu membentuk pola pikir baru di kalangan ASN, bahwa penghijauan kota bukan hanya tugas petugas lapangan, tapi tanggung jawab semua elemen birokrasi.
Dengan pendekatan edukatif, kolaboratif, dan aplikatif, Padang Panjang tidak hanya mengejar estetika kota, tapi juga berupaya membentuk ekosistem lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis komunitas. (Mc Padang Panjang/andes)