- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
: Aksi Gotong Royong di Pasar Flamboyan | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 26 Mei 2025 | 20:37 WIB - Redaktur: Untung S - 209
Pontianak, InfoPublik – Dengan serokan di tangan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono tak segan turun ke dalam parit untuk mengangkat sampah plastik, botol bekas, dan limbah pasar yang menyumbat aliran air di Parit Tokaya, Minggu (25/5/2025).
Aksi itu dilakukan bersama ratusan warga, petugas kebersihan, dan aparatur pemerintah dalam gerakan gotong royong serentak di enam kecamatan se-Kota Pontianak.
“Ini bukan sekadar kerja bakti, tapi edukasi langsung kepada masyarakat. Saya ingin contohkan bahwa menjaga kebersihan dimulai dari diri sendiri,” ujar Edi, yang terlihat cekatan mengumpulkan sampah di kawasan Pasar Flamboyan, pasar tradisional terbesar di Pontianak.
Parit sepanjang 300 meter di sisi Pasar Flamboyan itu sebelumnya menjadi contoh nyata pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga dan sampah plastik. “Airnya hitam, tersumbat, dan berbau. Jika dibiarkan, banjir di musim hujan tak terhindarkan,” jelas Edi.
Dalam aksi yang masuk dalam Program 100 Hari Kerja tersebut, Wali Kota menegaskan pentingnya kolaborasi tiga pihak: masyarakat, pedagang pasar, dan pemerintah. “Kami tak bisa bekerja sendiri. Butuh kesadaran kolektif untuk stop buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Sebagai langkah tegas, Pemkot Pontianak akan memberlakukan Perda Ketertiban Umum (Tibum) dengan denda Rp500 ribu hingga Rp50 juta bagi yang membuang sampah sembarangan. “Aturan sudah ada. Sekarang saatnya penegakan,” imbuh Edi, sembari menyebut hukuman kurungan 3 bulan juga bisa diterapkan bagi pelanggar berat.
Kebersihan Pontianak bahkan mendapat pujian dari Menteri Lingkungan Hidup dalam kunjungan kerja baru-baru ini. “Tapi kita tidak boleh puas. Masih banyak parit dan sungai kecil yang perlu perhatian,” ucap Edi.
Pembersihan Parit Tokaya tidak hanya mencegah banjir, tetapi juga meningkatkan kenyamanan aktivitas ekonomi di Pasar Flamboyan. “Lingkungan bersih membuat pembeli betah, pedagang untung, dan kota kita semakin hijau,” papar Edi.
Ia juga mengajak warga meniru semangat gotong royong ini di tingkat RT/RW. “Mari jadikan Pontianak contoh kota bersih dan sehat. Mulai dari hal kecil: buang sampah pada tempatnya,” pesannya. (prokopim/Jemi Ibrahim)