- Oleh Tri Antoro
- Minggu, 10 Agustus 2025 | 20:49 WIB
: Penyelenggaraan Latihan Dasar (Latsar) Bela Negara yang berlangsung di Graha Mangesti Hanggo, Kalurahan Trihanggo, pada Selasa (27/5/2025)/ MC Sleman.
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 28 Mei 2025 | 16:50 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 153
Sleman, InfoPublik- Kapanewon Gamping terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga semangat kebangsaan dengan mengimplementasikan nilai-nilai bela negara di lingkungan masyarakat. Salah satu upaya nyata adalah penyelenggaraan Latihan Dasar (Latsar) Bela Negara yang berlangsung di Graha Mangesti Hanggo, Kalurahan Trihanggo, pada Selasa (27/5/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman dan diikuti oleh 60 peserta dari berbagai elemen masyarakat, seperti Jagabaya, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Jaga Warga, dan pemuda dari 12 padukuhan se-Kalurahan Trihanggo.
Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapatkan materi dari berbagai instruktur, termasuk AKP Rochmadi dan Bripka Sugiyatno dari Kepolisian Resort Kota Sleman, Serka Sugiyono dan Serda Beny dari Komando Rayon Militer 17/Gamping, serta Sunardi selaku Alumni Bela Negara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Kepala Jawatan Keamanan Kapanewon Gamping, Bambang Nurdianto, menekankan bahwa tantangan kebangsaan kini tidak hanya berbentuk ancaman fisik, tetapi juga ancaman non-tradisional seperti radikalisme, disinformasi, dan individualisme ekstrem.
“Kesadaran bela negara adalah benteng moral bangsa yang tumbuh dari pikiran jernih dan hati yang rela berkorban,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban sosial dan menyelesaikan konflik melalui musyawarah. Keterlibatan warga dalam tanggap bencana serta aksi sosial menjadi bukti bahwa bela negara bukan sekadar konsep, tetapi bagian dari kehidupan sehari-hari yang menguatkan solidaritas nasional.
Selain itu, implementasi bela negara juga diperluas melalui digitalisasi pelayanan publik, pelatihan literasi digital, dan kampanye melawan hoaks untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dalam bermedia sosial.
Melalui berbagai program ini, Kapanewon Gamping terus berupaya menanamkan kesadaran kolektif bahwa bela negara bukan hanya soal mempertahankan diri dari ancaman, tetapi juga menjaga kerukunan, produktivitas, dan keberdayaan masyarakat.
“Bela negara bukan hanya tentang bertahan dari serangan musuh, tapi bagaimana kita menjaga desa ini tetap rukun, produktif, dan berdaya,” pungkas Bambang.
(Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Gamping)