- Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:01 WIB
: Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Palangka Raya, Hanafiah Novie menegaskan Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah tertua dan dan terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam menjawab berbagai tantangan bangsa, termasuk isu ketahanan pangan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan kelompok rentan. - Foto: Mc.Palangka Raya
Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA, Senin, 2 Juni 2025 | 15:00 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 182
Palangka Raya, InfoPublik - Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Palangka Raya, Hanafiah Novie menegaskan Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah tertua dan dan terbesar di Indonesia memiliki peran penting dalam menjawab berbagai tantangan bangsa, termasuk isu ketahanan pangan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan kelompok rentan.
Demikian pernyataan itu disampaikannya saat mengahadiri Milad ke-108 Aisyiyah dan Milad ke-57 TK Aisyiyah Palangka Raya yang mengangkat tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayibah Menuju Ketahanan Nasional”.
“Melalui pendekatan berbasis komunitas, konsep Desa Qaryah Thayibah yang memiliki arti desa yang baik dan subur, menjadi langkah dan tawaran yang visioner sekaligus konkret untuk pembangunan saat ini,” ungkap Hanafiah, Minggu (1/6/2025).
Lebih lanjut Ia mengatakan konsep ini juga merupakan kerangka kerja pembangunan desa yang menyinergikan dimensi spiritual, sosial dan ekologi.
Sementara itu terkait ketahanan pangan, Hanafiah menjelaskan hal tersebut bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tetapi juga meliputi keberlanjutan produksi, keadilan distribusi, dan kemandirian keluarga serta petani desa.
Ia menilai ketergantungan Indonesia terhadap produk impor membuat negara rentan terhadap fluktuasi pasar global. Karena itu, penguatan desa sebagai basis ketahanan pangan menjadi sangat penting.
“Pangan merupakan hak dasar setiap warga negara. Untuk itu, pembangunan ketahanan pangan nasional harus bertumpu pada kekuatan lokal salah satunya adalah melalui penguatan desa-desa Qaryah Thayibah,” tuturnya.
Dirinya berharap Aisyiyah terus menjadi penggerak pemikiran Islam yang berkemajuan, khususnya dalam menyelesaikan persoalan perempuan dan pembangunan peradaban di Kalimantan Tengah. (MC. Kota Palangka Raya/nurjianti)