- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra (dua dari kanan) dan Wakil Bupati Gede Supriatna (kanan) beserta Ketua TP PKK Buleleng Ny. Wardhany Sutjidra (dua dari kiri) dan Sekretaris Hermawati Supriatna (kiri) membuka secara resmi Lomba Kreasi Olahan Tempe tingkat SMK se Kabupaten Buleleng jurusan tata boga di Gedung Wanita Laksmi Graha, Selasa (3/6/2025).).
Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 3 Juni 2025 | 15:41 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 189
Acara dalam rangkaian Bulan Bung Karno itu resmi dibuka Bupati I Nyoman Sutjidra di Gedung Wanita Laksmi Graha.
Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini dirancang sebagai strategi mengubah persepsi masyarakat tentang tempe sekaligus mendorong diversifikasi pangan berbasis potensi lokal.
Bupati Sutjidra menekankan pentingnya meluruskan stigma tempe sebagai "makanan kelas bawah".
Ia menegaskan, tempe merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan kearifan lokal yang wajib dilestarikan.
Meski mengakui tantangan ketersediaan kedelai impor yang mahal, Pemkab berkomitmen mengembangkan produksi kedelai lokal.
"Kami punya lahan untuk memproduksinya sendiri," tegasnya. Sutjidra juga menyoroti inisiatif diversifikasi pangan, seperti budidaya jagung hibrida "Goak Poleng" dan olahan nasi jagung serta ketela, untuk mengurangi ketergantungan pada beras.
Lomba yang diikuti pelajar SMK itu fokus pada kreativitas mengolah tempe tanpa menghilangkan cita rasa aslinya.
Made Setiawan, Ketua Dewan Juri sekaligus Ketua BPC ICA Buleleng, menegaskan kriteria penilaian ketat: tingkat kesulitan pengolahan (misal tempe jadi steak), rasa, tekstur, penyajian, hingga pairing dengan minuman tradisional.
"Ini momentum edukasi generasi milenial bahwa tempe punya nilai gizi luar biasa," ujarnya.(MC Kab. Buleleng/dra)