- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 4 Juni 2025 | 12:30 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 252
Pekanbaru, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menerima audiensi Himpunan Kristen Indonesia (HKI) Provinsi Riau di Ruang Rapat Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Selasa (3/6/2025).
Pertemuan ini membahas penyelenggaraan Jambore Nasional Persekutuan Perempuan HKI yang akan digelar di Kota Dumai pada 27–28 Juni 2025.
Pimpinan HKI Daerah XIII Riau II, Lamsihar Manalu, menjelaskan bahwa HKI Pusat telah menetapkan Riau sebagai tuan rumah kegiatan nasional tersebut. Ia berharap Pemerintah Provinsi Riau memberikan dukungan penuh dan Gubernur Wahid bersedia membuka langsung kegiatan tersebut bersama pimpinan pusat HKI.
“Kami berharap Bapak Gubernur dapat hadir dan memberikan dukungan penuh, serta membuka secara resmi Jambore Nasional ini,” ujar Lamsihar.
Ketua Panitia Pelaksana, Tiurma Hutagalung, menyampaikan bahwa kegiatan akan diikuti oleh 14 kontingen dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa agenda yang akan digelar antara lain lomba paduan suara, cerdas cermat Alkitab, dan peragaan busana (fashion show).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan apresiasi atas peran aktif HKI dalam membangun harmoni sosial dan nilai-nilai spiritual.
“Agama adalah panduan hidup. Pemerintah tentu sangat mendukung kegiatan keagamaan yang membawa kedamaian dan membentuk karakter masyarakat yang lebih baik,” ujar Wahid.
Turut hadir dalam audiensi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau, Fariza. Ia menyatakan kesiapan pihaknya untuk menjalin kemitraan strategis dengan Persekutuan Perempuan HKI dalam mendukung program-program perlindungan perempuan dan anak.
“Dengan jumlah umat HKI Riau yang mencapai sekitar 50.000 jiwa, dan separuhnya adalah perempuan dan anak-anak, sinergi ini sangat potensial untuk memperkuat misi perlindungan dan pemberdayaan,” jelas Fariza.
DP3AP2KB Riau terus mendorong kolaborasi dengan organisasi masyarakat yang memiliki basis perempuan, guna menciptakan lingkungan yang aman, setara, dan memberdayakan bagi semua kelompok rentan.
(Mediacenter Riau/Alw)