Bupati Temanggung Dorong Kemitraan Petani Tembakau dan Industri Rokok

Temanggung, InfoPublik- Bupati Temanggung Agus Setyawan terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan petani tembakau melalui penguatan kemitraan dengan industri rokok.

Setelah sebelumnya melakukan kunjungan industri ke sejumlah pabrikan di Kudus, kali ini Bupati menggelar audiensi dengan beberapa perwakilan industri rokok di Malang, Jawa Timur, Rabu (4/6/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Agus didampingi Tim Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung.

Ia berharap, pertemuan itu dapat membuka peluang kerja sama yang konkret, terutama dalam hal serapan tembakau lokal oleh pabrikan rokok di Malang dan sekitarnya, termasuk Surabaya.

"Keleluasaan regulasi inilah yang menjadi salah satu faktor kunci kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani tembakau," ujar Bupati Agus.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara petani, industri, dan pemerintah dalam memperkuat rantai ekonomi sektor hasil tembakau.

Menurut dia, industri hasil tembakau masih memiliki multiplier effect yang sangat besar terhadap perekonomian lokal maupun nasional.

"Industri hasil tembakau sampai sejauh ini masih memiliki multiplier effect yang luar biasa besar bagi sektor perekonomian," kata dia.

Ketua Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi), Heri Susianto, menyambut baik forum audiensi ini.

Ia menilai, tembakau Temanggung memiliki kualitas unggulan dan diminati oleh pabrikan, namun konsistensi mutu tetap menjadi faktor utama.

"Saya apresiasi tinggi atas forum yang diinisiasi oleh Pak Bupati Temanggung ini. Harapannya, ada titik keseimbangan ke depan. Petani harus mampu menjaga kualitas produk yang dihasilkan, maka pihak industri juga pastinya akan membuka pos serapan sesuai kebutuhan," ujar Heri.

Sementara itu, perwakilan Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Surabaya, Sulasmi, menegaskan bahwa tembakau Temanggung memiliki peran penting dalam industri rokok, terutama karena karakteristiknya yang khas.

“Tembakau asal Temanggung dan Madura itu sangat dibutuhkan oleh pabrikan, karena menjadi vetsin atau pemanis dalam sebuah produk rokok. Maka dari itu, petani harus mampu menjaga mutu dan kualitas sesuai dengan arah kebutuhan pihak pabrikan,” kata dia.

Ketua Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Agus Parmuji, menyampaikan harapannya agar forum ini menjadi awal dari hubungan yang lebih solid antara petani dan industri.

“Harapannya, ketika petani mampu menjaga kualitas tembakau dengan pola tanam yang benar sesuai yang diharapkan, sebaliknya pihak industri juga dapat melakukan serapan tembakau yang dihasilkan oleh petani,” ujar dia.

(IFN, EKP)