- Oleh MC KAB ACEH JAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 18:04 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Minggu, 8 Juni 2025 | 03:05 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 180
Agam, InfoPublik — Suasana malam takbiran di Kabupaten Agam pada Kamis (5/6/2025) berubah menjadi lautan cahaya, gema takbir, dan ekspresi kebersamaan. Sebanyak 52 grup dari berbagai kalangan masyarakat ikut ambil bagian dalam pawai malam takbiran Idul Adha 1446 Hijriah yang digelar di pusat Kota Lubuk Basung.
Tak sekadar arak-arakan, setiap peserta tampil dengan kreativitas yang mencuri perhatian. Ada yang membawa kendaraan hias berbentuk miniatur Kakbah, replika masjid megah, hingga kostum hewan kurban seperti unta, domba, dan sapi yang dirancang estetik dan unik. Sorotan lampu, kobaran obor, dan dentuman tambua tansa menambah dramatis suasana, menyulut semangat syiar Islam yang membuncah di jalan-jalan utama kota.
Peserta pawai berasal dari berbagai kelompok—pelajar SD hingga SMA, santri TPA/MDA, remaja masjid, hingga organisasi keagamaan. Setiap grup membawa tema berbeda, namun memiliki semangat yang sama: menghidupkan nilai-nilai religius dan kebersamaan dalam balutan budaya lokal.
Antusiasme warga juga tak kalah tinggi. Sisi-sisi jalan dipadati penonton yang tidak hanya menyaksikan, tapi juga ikut menyuarakan takbir, berswafoto, dan menyemangati para peserta.
"Ini bukan hanya ajang ekspresi keagamaan, tapi sekaligus mempererat silaturahmi antarwarga dan menumbuhkan rasa cinta pada tradisi Islam yang membumi,” ujar Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal yang turut hadir menyaksikan pawai.
Lebih dari sekadar hiburan visual, pawai takbiran di Agam juga mengusung makna edukatif. Nuansa Islami yang disisipkan lewat ornamen, kostum, dan lagu-lagu religi menjadi bagian dari pembelajaran kolaboratif—khususnya bagi generasi muda.
“Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai pengorbanan, ketulusan, dan spiritualitas yang terkandung dalam Idul Adha bisa lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan,” kata salah seorang tokoh masyarakat yang hadir.
Pawai malam takbiran ini telah menjadi bagian dari identitas budaya Agam. Ia bukan sekadar pengulangan rutinitas tahunan, tapi bagian dari proses pelestarian nilai, sejarah, dan ekspresi spiritual masyarakat.
Pawai Takbiran Idul Adha 1446 H di Agam sukses menghadirkan perayaan yang kreatif, edukatif, dan sarat makna keagamaan. Antusiasme warga dan sinergi antar kelompok masyarakat menjadi bukti bahwa tradisi Islam tetap relevan dan hidup dalam kehidupan sosial masyarakat Agam hari ini. (MC Agam/Harry)