Wawako Padang Panjang Sidak RSUD: Infrastruktur Bermasalah, Layanan Perlu Pembenahan

PADANG PANJANG, InfoPublik — Wakil Wali Kota Padang Panjang Allex Saputra kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang, Senin (9/6/2025), menindaklanjuti sidak sebelumnya pada Ahad (8/6). Sidak ini merupakan bentuk respon cepat terhadap berbagai keluhan masyarakat mengenai kondisi infrastruktur dan kualitas layanan kesehatan.

Allex didampingi Ketua Komisi III DPRD Mahdelmi, Sekdako Sonny Budaya Putra, dan Kepala Dinas Kesehatan Faizah. Mereka meninjau langsung beberapa titik krusial, termasuk area VIP, ruang laundry, ruang bersalin, serta Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT).

“Kita ingin pastikan rumah sakit berjalan sesuai standar. Ini menyangkut pelayanan publik, jadi semua temuan harus ditindaklanjuti cepat,” tegas Allex.

Sidak diawali dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berada di dekat Gedung VIP. Allex meminta manajemen RSUD melakukan kajian kelayakan dan optimalisasi fungsi IPAL untuk memastikan sistem pengelolaan limbah berjalan baik dan tidak berdampak negatif bagi lingkungan.

Area luar Gedung VIP juga menjadi sorotan, dengan plafon yang rusak dan penerangan yang tidak berfungsi, kondisi ini dinilai mengganggu kenyamanan dan keamanan, terutama di malam hari.

Di ruang laundry, hanya dua dari lima mesin cuci yang berfungsi. Allex menekankan pentingnya pengecekan berkala dan meminta seluruh unit dapat kembali berfungsi dalam waktu tiga hari.

“Kinerja laundry ini vital. Bila terganggu, akan berdampak langsung pada kelancaran layanan. Ini arahan langsung dari Pak Wali,” ujarnya.

Di ruang perawatan anak, ditemukan kerusakan pada toilet, wastafel, serta perangkat pendukung lain seperti dispenser dan printer. Hal serupa juga ditemukan di ruang bersalin, di mana salah satu tempat tidur sempat tidak berfungsi, meski akhirnya bisa digunakan setelah diperiksa.

Ketua Komisi III DPRD Mahdelmi menyampaikan keprihatinannya dan mendorong kepala ruangan untuk lebih aktif dalam pelaporan kondisi sarana prasarana.

“Jangan tunggu kerusakan besar. Ini soal pelayanan dan keselamatan pasien. Perawatan rutin sangat penting,” ucap Mahdelmi.

Di Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT), ditemukan retakan pada dinding dan ketidaksesuaian konstruksi, yang merupakan imbas dari proyek pembangunan yang beberapa kali mengalami adendum.

Allex menegaskan agar seluruh proses pembangunan diselesaikan sesuai prosedur dan tepat waktu. “RSUD adalah fasilitas strategis. Kita ingin semua fungsi bisa optimal demi masyarakat,” tegasnya.

Beberapa ruangan seperti IGD dan ruang bersalin juga masih mengalami kekurangan alat kesehatan penting, seperti alat vakum dan perangkat medis lainnya.

Mahdelmi mendorong penguatan peran Dewan Pengawas RSUD agar lebih hadir secara aktif di lapangan. “Pengawasan tidak bisa hanya di atas kertas. Harus hadir dan aktif untuk memastikan evaluasi berjalan,” ujarnya.

Allex Saputra memastikan bahwa semua temuan yang tercatat akan segera ditindaklanjuti. Ia juga membawa form disposisi untuk langsung mencatat temuan dan instruksi dalam bentuk administratif yang bisa dilacak tindak lanjutnya.

“Kami ingin RSUD Padang Panjang menjadi rumah sakit terbaik di Sumbar. Tapi itu butuh kerja keras, evaluasi menyeluruh, dan keseriusan dari semua pihak,” tutup Allex. (Mc Padang Panjang/harris)