- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:20 WIB
: Peserta Lokakarya Literasi Digital di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Buleleng, Rabu (11/6/2025). (Dok. MC Kab. Buleleng)
Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 11 Juni 2025 | 14:22 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 266
Buleleng, InfoPublik– Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng menggelar Lokakarya Literasi Digital bertajuk “Literasi Digital Berakar Lokal, Berdampak Global” di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Buleleng, Rabu (11/6/2025).
Kegiatan itu tidak hanya fokus pada kecakapan menggunakan perangkat digital, tetapi juga menekankan keberanian berpikir kritis, kemampuan memilah informasi, serta mengintegrasikan nilai-nilai lokal dalam ruang digital tanpa batas.
Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini, menyatakan bahwa literasi digital berbasis kearifan lokal bukanlah tanda keterbelakangan, melainkan jembatan untuk mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah daerah di kancah nasional maupun global.
“Literasi digital yang berakar pada lokalitas justru menjadi sarana untuk berkontribusi nyata, baik secara nasional maupun internasional,” ujarnya.
Oktarini menegaskan, di era di mana informasi menyebar cepat dan teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, tantangan terbesar adalah mempertahankan komitmen melestarikan pengetahuan masa lalu sekaligus menghidupkan literasi yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Literasi tidak hanya tentang buku, tetapi juga tentang kolaborasi dan inovasi dalam lingkungan digital,” tegasnya.
Menurut Oktarini, lokakarya itu diharapkan mampu mendorong generasi muda Buleleng untuk tidak hanya mahir secara teknologi, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Peserta diajak memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai sarana menyuarakan ide, menyebarkan inspirasi, serta melestarikan identitas bangsa yang kaya akan nilai lokal.
Sebagai narasumber, hadir Ketut Suwarmawan (Kadis Kominfosanti Buleleng), I Gede Made Metera, dan I Made Bagus Andi Purnomo, yang membahas strategi mengoptimalkan literasi digital tanpa kehilangan nilai-nilai kearifan lokal. (MC Kab.Buleleng/Wir)