- Oleh MC KAB BATANG
- Jumat, 4 Juli 2025 | 19:16 WIB
: Kepala Dispaperta Sutadi memanen jeruk di BBP Clapar Subah, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 12 Juni 2025 | 17:47 WIB - Redaktur: Untung S - 272
Batang, InfoPublik – Kebun jeruk seluas dua hektare di Balai Benih Pertanian (BBP) Clapar, Subah, mendadak ramai oleh pengunjung yang antusias memetik buah jeruk langsung dari pohon. Agenda tahunan Agrowisata Petik Jeruk yang digelar Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang pada 12-18 Juni 2025 ini bukan sekadar ajang rekreasi, melainkan juga sarana edukasi tentang budidaya dan pascapanen tanaman hortikultura.
Kepala Dispaperta Batang, Sutadi Ronodipuro, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberi pengalaman langsung kepada masyarakat. "Kami ingin BBP Clapar berkembang menjadi agroeduwisata yang tidak hanya mendatangkan wisatawan, tetapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (12/6/2025).
Dengan harga Rp15 ribu per kilogram, pengunjung bebas memetik dan membeli jeruk tanpa batasan jumlah, sambil mempelajari proses budidaya tanaman.
BBP Clapar menjadi rumah bagi sembilan varietas jeruk unggul, termasuk RGL, Keprok Monita, Borneo, Citaya, Trigas, dan Krisma. Chasum Umi Kulsum, Kepala UPT Balai Benih Hortikultura Clapar, memaparkan bahwa setiap pohon mampu menghasilkan hingga 12 kilogram jeruk, dengan total produksi mencapai 300 pohon.
"Ini kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal varietas unggul sekaligus melihat langsung proses perawatan tanaman," jelasnya.
Antusiasme terlihat dari respons pengunjung seperti Afifudin, warga Durenombo, yang sudah tiga kali mengikuti acara ini. "Ini pengalaman seru untuk keluarga. Anak-anak bisa belajar cara memetik jeruk yang benar, sekaligus tahu proses menanam hingga panen," ungkapnya sambil membawa pulang tiga kilogram jeruk hasil petikannya sendiri.
Ke depan, Dispaperta Batang berencana mengembangkan BBP Clapar sebagai pusat agroeduwisata yang lebih lengkap, menggabungkan unsur rekreasi, edukasi, dan ekonomi. "Kami ingin masyarakat tidak hanya datang untuk memetik jeruk, tetapi juga memahami pentingnya pertanian berkelanjutan," tambah Sutadi.
Dengan konsep ini, Agrowisata Petik Jeruk diharapkan menjadi destinasi favorit yang mendukung kesejahteraan petani sekaligus meningkatkan literasi pertanian masyarakat Batang. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)