- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:12 WIB
: Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Dr. Ir. Ariyanto Husain, MMP, memberikan sambutan dan membuka kegiatan Workshop Pengawasan dan Pembinaan Berkelanjutan terhadap Pelaku Usaha Pariwisata. (foto Ana)
Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 14 Juni 2025 | 05:32 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 274
Kota Gorontalo, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pariwisata menggelar Workshop Pengawasan dan Pembinaan Berkelanjutan terhadap Pelaku Usaha Pariwisata, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan usaha pariwisata, Kamis (12/6/2025).
Kegiatan itu merupakan langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai bagian dari penguatan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Ariyanto Husain menegaskan, pentingnya menghidupkan sektor sekunder dan tersier guna memperluas kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata.
“Ekonomi sebuah daerah hanya bisa menggeliat bila ada pertumbuhan, dan pertumbuhan hanya akan terjadi jika ada aktivitas ekonomi yang signifikan. Saat ini, PDRB Gorontalo masih didominasi oleh sektor pertanian sekitar 37%, sementara pariwisata hanya menyumbang sekitar 3,8%. Namun, pertumbuhan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif justru lebih tinggi dibandingkan sektor pertanian,” ungkap Ariyanto.
Lebih lanjut ia menyoroti geliat sektor kuliner yang mendominasi perizinan usaha pariwisata di Gorontalo.
Berdasarkan data tahun 2018, dari 1.308 rekomendasi perizinan yang dikeluarkan di tingkat provinsi, sekitar 95% merupakan usaha jasa boga seperti rumah makan, kafe, dan katering. Sementara sektor perhotelan hanya menyumbang 3% dan sektor lainnya 2%.
“Ini menandakan bahwa kuliner masih menjadi andalan utama dalam ekonomi kreatif kita. Tapi ke depannya, kita harus mulai menyeimbangkan dengan sektor lainnya agar pertumbuhan bisa lebih merata,” jelasnya.
Workshop ini juga menjadi bagian dari persiapan peluncuran dua desa kreatif, yakni Desa Tanggilingo dan Desa Mengolatoran, yang direncanakan akan diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada kunjungan ke Gorontalo bulan September mendatang.
Ariyanto menekankan keberhasilan desa kreatif dan usaha pariwisata tidak hanya terletak pada produk, tetapi juga pelayanan (hospitality) dan kebersihan.
“Kalau orang makan di restoran dan kecewa, yang kena hanya restorannya. Tapi kalau orang datang ke desa wisata dan kecewa, semua akan kena, kepala desa, camat, bahkan gubernur. Maka kebersihan dan pelayanan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Ia berharap workshop ini dapat menjadi pemicu semangat bagi para pelaku usaha untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kualitas layanan demi membesarkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pilar baru ekonomi Gorontalo.
Sektor pariwisata menjadi salah satu unsur dalam program unggulan Gubernur Gusnar Ismail dan Wagub Idah Syahidah Rusli Habibie, sektor ini terus dikembangkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. (mcgorontaloprov/gpena)