Pemkab Malra Genjot Konektivitas 3T, Jalan Perbatasan Masuk Skala Prioritas

: Kepala BPJN Maluku Tinjau Akses Jalan Perbatasan di Kei Besar, Malra Butuh Dukungan Pusat. Foto : Iren


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Sabtu, 14 Juni 2025 | 01:25 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 303


Langgur, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) berharap kunjungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku ke Kecamatan Kei Besar Selatan Barat berdampak signifikan terhadap percepatan pembangunan infrastruktur jalan.

Kawasan tersebut diketahui merupakan wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang hingga kini masih minim fasilitas dasar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Malra, Herling Priartha, menyatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi pijakan awal untuk mengusulkan pembangunan jalan nasional dan provinsi di kawasan perbatasan. Sebagai upaya memperkuat konektivitas wilayah 3T di Maluku Tenggara.

“BPJN datang langsung untuk melihat kondisi riil akses jalan di kawasan perbatasan ini,” ujar Herling,  di Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, Kabupaten Malra, Kamis (12/6/2025).

Ia menjelaskan, jalur yang ditinjau merupakan rencana penghubung antarwilayah strategis seperti Weduar Fer, Uatngan, dan Langgiar. Namun, kondisi jalan saat ini masih terputus di beberapa titik, sehingga menyulitkan mobilitas warga setempat.

“Ini bagian dari upaya membuka keterisolasian wilayah dan memperlancar aktivitas masyarakat,” tambahnya.

Kunjungan BPJN juga meliputi Kei Besar Utara Timur dan Kei Besar Utara Barat yang secara geografis tergolong sangat terpencil. Herling memaparkan bahwa total panjang jaringan jalan kabupaten mencapai sekitar 740 kilometer (km), namun kapasitas anggaran daerah sangat terbatas.

“Panjang jalan yang harus ditangani tidak sebanding dengan kemampuan keuangan daerah. Karena itu, kami sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat,” tegasnya.

Dalam mendukung hal itu, Dinas PUTR Kabupaten Malra telah menyiapkan readiness criteria, termasuk dokumen teknis, penentuan jalur trase, serta proses pembebasan lahan.

Dari hasil pantauan lapangan, sebagian besar jalan di Kei Besar masih berupa lapisan penetrasi (lapen) yang telah mengalami kerusakan parah. Kondisi ini berdampak langsung terhadap terganggunya akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, serta distribusi hasil pertanian dan perikanan.

“Perbaikan jalan ini bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi berkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutup Herling.

MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
Sembako Murah Jadi Kado HUT ke-80 RI untuk Warga Maluku Tenggara
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB
Doa Bersama Lintas Agama, Kapolres Malra Tegaskan Pentingnya Persatuan
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:26 WIB
Pesona Gerai Malra di Apkasi Otonomi Expo Buat Anggota DPR Ini Ingin Jadi Duta Wisata
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:13 WIB
Pemkab Pulang Pisau Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Dukung Mobilitas Warga
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:07 WIB
Petani Bawang Yafawun Bangkit dari Keterpurukan, Optimistis Hadapi Tantangan
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:03 WIB
Meski Terbatas, ANBK SMPN Ur Pulau Sukses Dilaksanakan
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:47 WIB
Pemkab Malra Susun Renstra Pendidikan 2025, Fokus pada Mutu Pembelajaran
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:38 WIB
Dishub Malra Resmikan Kantor Baru, Layanan Transportasi Kian Efisien
-->