- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:50 WIB
: Pelatihan Manajemen Organisasi WKSBM (Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat) di Ruang PKK Kapenewon Depok, pada Selasa (17/6/2025)/ MC Sleman.
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 18 Juni 2025 | 13:14 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 106
Sleman, InfoPublik- Kapenewon Depok menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Organisasi WKSBM (Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat) di Ruang PKK Kapenewon Depok, pada Selasa (17/6/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan karang taruna, kader sosial, serta unsur masyarakat dari tiga kalurahan, yakni Condongcatur, Caturtunggal, dan Maguwoharjo.
Petugas Yayasan Sayap Ibu, Supartini menjelaskan bahwa WKSBM merupakan sistem kerja sama antara unsur pelayanan sosial di tingkat akar rumput, yang terdiri dari kelompok usaha, lembaga, dan jaringan pendukung.
"Konsep ini sejalan dengan UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan Kepmensos Nomor 40/HUK/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan WKSBM. Penting untuk memiliki struktur organisasi WKSBM minimal terdiri dari ketua dan sekretaris, untuk menjamin efektivitas koordinasi dan pelaksanaan program," jelas dia.
Sementara itu, Anggota Forum Komunikasi WKSBM Kabupaten Sleman, Lilia Ciptaningsih menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan jejaring antar pelaku sosial agar WKSBM dapat berfungsi secara optimal dan berkelanjutan.
"Penguatan kelembagaan dan jejaring kerja antar pelaku itu penting, agar WKSBM dapat berjalan optimal," kata Lilia.
Ia juga membagikan praktik baik dari beberapa wilayah di Sleman yang telah berhasil membentuk WKSBM secara partisipatif dan mandiri.
Dalam sesi diskusi kelompok, para peserta membahas berbagai permasalahan sosial di wilayah masing-masing serta merumuskan strategi penanganan berbasis potensi lokal. Diskusi berlangsung dinamis dan menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta dalam mendukung pembangunan kesejahteraan sosial.
Melalui pelatihan ini, diharapkan setiap kalurahan mampu mengembangkan WKSBM secara lebih terstruktur, responsif, dan kolaboratif demi menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan berdaya.
(Tri Suhartati / KIM Depok)