- Oleh MC PROV BANTEN
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
: Gubernur Banten meluncurkan Program Sarjana Penggerak Desa di Lapangan Janur Sasat, Kampung Babakan Cicurug, Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Rabu (18/6/2025)/ Biro Adpimpro Banten.
Oleh MC PROV BANTEN, Kamis, 19 Juni 2025 | 07:18 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 473
Banten, InfoPublik- Gubernur Banten, Andra Soni, secara resmi meluncurkan Program Sarjana Penggerak Desa sebagai upaya pembangunan desa berbasis sumber daya manusia. Peluncuran dilakukan di Lapangan Janur Sasat, Kampung Babakan Cicurug, Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Rabu (18/6/2025).
Kegiatan ini berlangsung usai pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Lebak dan pengukuhan DPK APDESI se-Kabupaten Lebak.
Andra Soni menjelaskan bahwa Program Sarjana Penggerak Desa merupakan implementasi dari Asta Cita ke-6 Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming, yang menekankan pentingnya pembangunan dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Tahun ini setiap desa di Provinsi Banten mendapatkan Bantuan Keuangan Provinsi sebesar Rp100 juta. Dari dana ini, minimal harus melahirkan satu Sarjana Penggerak Desa yang ditentukan berbasis keadilan. Mereka adalah anak-anak desa yang dikuliahkan untuk menjadi motor penggerak kemajuan di kampung halamannya,” kata Andra Soni di hadapan ratusan kepala desa dan masyarakat yang hadir.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas desa dalam mengelola keuangan secara akuntabel dan tepat sasaran.
“Insya Allah, tahun-tahun ke depan kita akan terus tingkatkan bantuan keuangan desa. Tapi bukan hanya jumlahnya yang kita jaga, melainkan juga kualitas pengelolaannya. Kita sama-sama belajar, bagaimana bantuan keuangan ini menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat desa secara nyata,” ujar dia.
Lebih lanjut, Andra menyampaikan apresiasi atas kontribusi masyarakat desa dalam menopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten, yang pada triwulan pertama 2025 mencapai 5,19 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
“Ini bukan prestasi saya. Ini hasil kerja keras warga Banten, khususnya masyarakat desa. Sebab 18 persen dari pertumbuhan ekonomi itu berasal dari sektor pertanian. Dan pertanian itu pasti datangnya dari desa,” jelas.dia.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa arah pembangunan nasional yang dimulai dari desa bukan sekadar slogan, melainkan strategi nyata menuju Indonesia yang lebih maju dan mandiri.
“Saya punya keyakinan, jika kita terus bersatu dan bergotong royong seperti sekarang, maka menjadikan Banten Emas, Lebak Emas, dan Indonesia Emas tahun 2045 akan terwujud,” kata dia.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten, Rd Berly Rizki Natakusumah, menjelaskan bahwa Bantuan Keuangan Desa Tahun 2025 diarahkan pada pembangunan berkelanjutan berbasis penguatan sumber daya manusia.
“Salah satu fokus utama adalah Program Sarjana Penggerak Desa. Setiap desa wajib membiayai satu calon sarjana dari dana bantuan keuangan, dengan alokasi sebesar Rp20 juta per orang. Rinciannya, Rp8 juta untuk biaya pendidikan, dan Rp12 juta untuk biaya penunjang hidup,” ujar Berly.
Berly juga menyampaikan bahwa bantuan keuangan tersebut mencakup berbagai komponen strategis lain, antara lain biaya penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa sebesar Rp10 juta (dibagi rata untuk pemerintah desa dan BPD), operasional transformasi Posyandu dan pelayanan dasar sebesar Rp5 juta, serta pengadaan bibit dan sarana prasarana kebun Dasawisma PKK.
Selain itu, dana juga dapat dialokasikan untuk penyertaan modal BUMDes (maksimal Rp10 juta per desa), pembuatan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar Koperasi Desa Merah Putih, serta program pencegahan dan pemberantasan narkoba di tingkat desa.
“Jika semua kebutuhan dasar tersebut telah terpenuhi, sisa dana dapat digunakan untuk pemeliharaan atau penataan jalan desa, jalan lingkungan kawasan permukiman, serta pemeliharaan kantor desa dan halaman kantor,” tegas Berly.
Ia menambahkan, keseluruhan program ini merupakan langkah strategis Pemerintah Provinsi Banten dalam memperkuat desa sebagai garda terdepan pembangunan daerah.
(Mills/MC Prov Banten)