Bupati Temanggung Dukung Pelestarian Burung Perkutut Lewat Liga Piyek Jateng 2025

: Lomba Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk Liga Perkutut Piyek Jateng Seri 5 Tahun 2025, yang digelar di Lapangan P3SI Galombo, Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang, pada Minggu (22/6/2025)/ MC Temanggung.


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Senin, 23 Juni 2025 | 13:47 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 184


Temanggung, InfoPublik – Bupati Temanggung, Agus Setyawan, menyatakan dukungan terhadap upaya pelestarian burung perkutut, yang dikenal sebagai salah satu spesies “klangenan” dan telah banyak dibudidayakan oleh masyarakat.

Ia menilai, kicauan burung perkutut merupakan simbol budaya sekaligus suara alam yang membawa ketenangan.

Hal tersebut disampaikan Bupati saat membuka Lomba Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk Liga Perkutut Piyek Jateng Seri 5 Tahun 2025, yang digelar di Lapangan P3SI Galombo, Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang, pada Minggu (22/6/2025).

Menurut Bupati Agus, lomba kicau burung perkutut seperti ini tidak semata-mata tentang siapa yang menjadi pemenang, namun memiliki makna lebih luas sebagai bentuk nyata pelestarian alam.

“Kami berharap, kegiatan seperti ini semakin digiatkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Tak hanya sebagai ajang perlombaan, tetapi juga pelestarian alam sekitar, sekaligus spesies-spesies seperti burung perkutut ini,” kata dia.

Ia menambahkan, ajang perlombaan ini juga memberi dampak positif pada sektor perekonomian, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kehadiran peserta dari luar daerah turut membuka peluang promosi potensi daerah kepada masyarakat yang lebih luas.

Dengan adanya efek berganda (multiplier effect) tersebut, Agus berharap agar keberadaan burung perkutut tetap lestari dan dicintai oleh generasi mendatang.

“Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu seperti apa keunikan burung perkutut itu. Budaya memelihara perkutut harus terus lestari,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Acara, Ceper, menjelaskan bahwa lomba tersebut diikuti oleh 134 peserta yang berasal dari berbagai wilayah, termasuk Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat.

Para peserta, yang akrab dijuluki “Kung Mania”, memperebutkan gelar juara dalam tiga kategori, yakni kelas piyik hanging, piyik junior, dan piyik bebas.

“Sebagai bentuk simbolis terhadap upaya pelestarian alam, perwakilan peserta bersama Bupati dan Ketua DPRD Temanggung juga melepaskan burung perkutut ke alam bebas,” tuturnya.

(IFN, EKP)

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Senin, 5 Mei 2025 | 22:40 WIB
Wali Kota Bandung Kagumi Kopi Khas Temanggung
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Selasa, 15 April 2025 | 16:30 WIB
Pemkab Temanggung Gandeng ITB untuk Kembangkan Paket Wisata Terpadu
  • Oleh MC KAB TEMANGGUNG
  • Sabtu, 3 Agustus 2024 | 21:51 WIB
Dinkopdag Latih Pelaku UMKM Olah Produk Pertanian agar Bernilai Jual Tinggi
-->