KONI Pusat Apresiasi PON Bela Diri 2025: Solusi Pembinaan Atlet Non-Olimpiade

: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 yang digelar di Kudus, Jawa Tengah. Ajang ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga pembinaan cabang olahraga bela diri non-Olimpiade di tengah kebijakan pengetatan jumlah cabor PON reguler./Foto Istimewa/Humas KONi Pusat


Oleh Wandi, Selasa, 24 Juni 2025 | 18:46 WIB - Redaktur: Untung S - 422


Kudus, InfoPublik — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 yang digelar di Kudus, Jawa Tengah. Ajang ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga pembinaan cabang olahraga bela diri non-Olimpiade di tengah kebijakan pengetatan jumlah cabor PON reguler.

Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pusat PON Bela Diri 2025, menegaskan bahwa PON Bela Diri menjadi solusi konkret di tengah fokus pemerintah terhadap cabang olahraga Olimpiade.“

Pelaksanaan PON Bela Diri ini sebenarnya merupakan salah satu solusi untuk mengatasi jumlah cabang olahraga PON setiap empat tahun. Ke depan, PON reguler akan lebih diprioritaskan untuk cabor Olimpiade, sehingga cabor non-Olimpiade seperti bela diri tetap harus mendapatkan pembinaan,” ujar Suwarno dalam penutupan rangkaian visitasi KONI dan Technical Delegate, Selasa (24/6/2025), di Supersoccer Arena (SSA), Kudus.

Menurut Suwarno, cabang olahraga bela diri yang termasuk dalam cabor Olimpiade seperti judo, taekwondo, dan karate, juga mendapatkan peluang lebih luas melalui ajang ini untuk meningkatkan frekuensi pertandingan, yang menjadi faktor penting dalam pembentukan atlet elit nasional.

Peluang bertanding lebih banyak akan menciptakan atlet yang lebih matang dan siap tampil di ajang regional maupun internasional seperti SEA Games dan Asian Games,” imbuhnya.

Suwarno berharap PON Bela Diri selanjutnya bisa mempertandingkan seluruh 18 cabang bela diri anggota KONI Pusat, dengan tetap mengedepankan kualitas penyelenggaraan dan pembinaan jangka panjang.

Dalam edisi tahun ini, sebanyak 10 cabang olahraga bela diri dipastikan mengikuti PON Bela Diri 2025, yakni: Taekwondo, Karate, Wushu, Judo, Pencak Silat, Gulat, Sambo, Ju Jitsu, Tarung Derajat, dan Shorinji Kempo.

Rapat koordinasi yang menjadi agenda penutup visitasi juga memutuskan layout pertandingan tanpa perubahan dari rencana awal. Seluruh pertandingan dipusatkan di GOR Djarum Kaliputu, yang terdiri dari lima arena utama:

  • Djarum Arena 1 (Lapangan Bulu Tangkis)

  • Djarum Arena 2 (Lapangan Futsal 1)

  • Djarum Arena 3 (Lapangan Futsal 2)

  • Djarum Arena 4 (Lapangan Tenis)

  • Djarum Arena 5 (Lapangan Basket)

Djarum Arena 2 dibagi menjadi dua zona:

  • Arena 2A: Taekwondo, Gulat, Karate

  • Arena 2B: Sambo, Pencak Silat, Ju Jitsu

Djarum Arena 3 digunakan untuk:

  • Arena 3A: Tarung Derajat

  • Arena 3B: Judo

Setelah kedua kelas selesai, Shorinji Kempo akan menggunakan keseluruhan Arena 3, disusul Wushu, yang membutuhkan area pertandingan yang luas.

PON Bela Diri 2025 juga menjadi bagian dari kolaborasi strategis antara KONI Pusat dan Djarum Foundation. Ajang ini tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga sebagai wahana pemetaan atlet muda potensial dari seluruh daerah.

Dengan tata kelola kompetisi yang semakin profesional dan venue bertaraf nasional, KONI Pusat optimistis Indonesia bisa kembali menorehkan prestasi di kancah bela diri internasional.

 

Berita Terkait Lainnya

-->