- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:16 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Rabu, 25 Juni 2025 | 12:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 203
Kampar, InfoPublik – Candi Muara Takus, peninggalan sejarah ratusan tahun yang berdiri megah di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, tak hanya menjadi saksi bisu masa lalu, tetapi juga menjadi harapan warga akan masa depan yang lebih cerah.
Kawasan ini kembali menjadi sorotan nasional setelah mendapat kunjungan dari Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP), Letjen TNI (Purn) Arif Rahman, Selasa (24/6/2025).
Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, memanfaatkan momentum tersebut untuk menyampaikan aspirasi masyarakat setempat.
“Kompleks Candi Muara Takus ini bukan cuma warisan sejarah, tapi potensi besar untuk mengangkat ekonomi masyarakat. Kami ingin kawasan sekitarnya ikut dikembangkan,” ujar Ahmad Yuzar di hadapan rombongan, sambil berdiri di depan Mahligai Stupa, salah satu bangunan utama kompleks candi.
Masyarakat setempat sangat menggantungkan kehidupan dari sektor pariwisata berjualan makanan, kerajinan tangan, hingga menjadi pemandu wisata lokal. Namun, kurangnya infrastruktur penunjang dan promosi membuat geliat ekonomi belum maksimal.
“Kalau kawasan ini lebih diperhatikan, kami bisa ikut maju. Sekarang masih sepi. Padahal ini aset Riau,” kata Nurdin, salah seorang warga yang membuka warung di dekat pintu masuk candi.
Ahmad Yuzar menegaskan bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Wilayah Sumatera Barat untuk menjadikan Candi Muara Takus sebagai destinasi wisata budaya nasional, yang tak hanya lestari tetapi juga inklusif secara ekonomi.
Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V KSP RI, Letjen TNI (Purn) Arif Rahman, mengaku baru pertama kali mengunjungi situs tersebut.
“Ini luar biasa. Kami mendukung penuh rencana pengembangan kawasan ini. Pemerintah pusat siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk menjadikan Candi Muara Takus sebagai kawasan wisata cagar budaya unggulan,” ujarnya.
Kunjungan ini memberi harapan baru bagi warga. Tak hanya mengangkat nama Muara Takus sebagai ikon sejarah, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan.
(Mediacenter Riau/pr)