- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:20 WIB
:
Oleh MC KAB NAGAN RAYA, Rabu, 25 Juni 2025 | 20:08 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 258
Suka Makmue, InfoPublik – Wakil Bupati Nagan Raya, Raja Sayang, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Bappeda, Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, pada Rabu (25/6/2025).
Wakil Bupati menegaskan bahwa penurunan stunting tidak dapat dilakukan oleh satu sektor saja, melainkan memerlukan sinergi berbagai elemen masyarakat dan pemerintahan dalam skema pentahelix.
“Sejak awal, kami menggandeng berbagai unsur organisasi profesi, tokoh agama, akademisi, swasta, media, dan pemerintah daerah untuk merancang dan mengawal program intervensi stunting secara kolaboratif,” ujar Raja Sayang.
Ia menekankan pentingnya capaian indikator semester I tahun 2025 sebagai ukuran keberhasilan awal. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 18,8 persen pada akhir tahun.
Wabup juga mengingatkan agar seluruh intervensi, baik sensitif maupun spesifik, lebih fokus pada keluarga berisiko stunting. "Kita harus bergerak lebih cepat dan terarah untuk mencegah kelahiran anak stunting baru," tegasnya.
Pelaksana Tugas Kepala DPMGP4, Siddiqi Abdul Rahman, dalam laporannya menyampaikan bahwa tren penurunan stunting secara nasional masih lambat, dengan penurunan hanya 0,1 persen berdasarkan data SKI 2023.
Ia memaparkan pentingnya pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang melibatkan BUMN, BUMD, swasta, komunitas, dan media untuk mendampingi keluarga berisiko.
“Dari 45.860 keluarga di Nagan Raya, sebanyak 31.250 menjadi sasaran intervensi, dengan 6.063 di antaranya tergolong keluarga berisiko tinggi,” jelas Siddiq.