- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Mahasiswa KKN UGM Gandeng Puskesmas Debut, Fokus Atasi Stunting di Maluku Tenggara. Foto : Alvian
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Kamis, 26 Juni 2025 | 14:04 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 669
Langgur, InfoPublik — Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Maluku Tenggara, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Kecamatan Manyeuw menjalin kerja sama strategis dengan Puskesmas Debut dan Posyandu Ohoi Rumadian.
Koordinator Klaster Kesehatan KKN UGM, Alvian Chesyar, menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dan kebutuhan nyata di lapangan.
"Kami tidak ingin membuat program yang asal-asalan. Dengan berdiskusi langsung bersama kader Posyandu dan Puskesmas, kami bisa menyusun intervensi yang benar-benar dibutuhkan," ujar Alvian di Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (26/6/2025).
Kegiatan itu bertujuan menyelaraskan kegiatan mahasiswa dengan prioritas pemerintah daerah, khususnya dalam penanganan stunting dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.
Sebanyak 30 mahasiswa KKN UGM turut bertemu Kepala Puskesmas Debut, Lince Bertalina Rumangun, untuk menyusun rencana aksi terpadu. Tiga fokus utama yang dirumuskan meliputi:
Langkah konkret yang disepakati antara lain:
Dosen Pembimbing Lapangan, Antari Innaka Turingsih, menegaskan bahwa kolaborasi ini menjadi awal dari rangkaian program selama dua bulan ke depan.
"Kami tidak hanya ingin memberi solusi jangka pendek, tapi juga memastikan ada transfer knowledge yang berkelanjutan kepada kader dan masyarakat," ujarnya.
Inisiatif ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara. Wakil Bupati Charlos Viali Rahantoknam menyatakan, kegiatan KKN UGM sangat sejalan dengan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021–2026, yang menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen pada 2026.
"Sinergi seperti ini membuktikan bahwa penanganan stunting memerlukan gotong royong semua pihak. Kami mengapresiasi kontribusi nyata UGM," ungkapnya dalam keterangan terpisah.
Kepala Puskesmas Debut, Lince Rumangun, menegaskan bahwa kehadiran mahasiswa KKN UGM sangat tepat mengingat stunting masih menjadi tantangan serius di wilayah pelosok.
“Dukungan dari mahasiswa UGM memperkuat upaya preventif kami di lapangan,” katanya.
Sebelum menjalankan program, tim mahasiswa KKN melakukan survei di Posyandu Ohoi Rumadian untuk memetakan kebutuhan, fasilitas, dan hambatan yang dihadapi para kader.
Kader Posyandu, Mince Balubun, mengungkapkan selama ini pihaknya mengalami kesulitan dalam menyampaikan pentingnya gizi akibat terbatasnya media edukasi.
“Dengan bantuan mahasiswa, kami berharap pesan-pesan kesehatan bisa lebih mudah dipahami oleh warga,” tuturnya.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.