- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Seminar dan Lokakarya Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIPTEPANG) dan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, bertempat di Aula Gedung B Universitas Garut (Uniga), di Jalan Raya Samarang, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (26/6/2025). (Foto: Ridwan Nur Faozan/ Diskominfo Kab. Garut)
Oleh MC KAB GARUT, Kamis, 26 Juni 2025 | 17:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 185
Tarogong Kidul, InfoPublik — Partisipasi aktif Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut dalam Seminar dan Lokakarya Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIPTEPANG) dan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut (Uniga) menunjukkan komitmen dalam memperkuat sektor pangan melalui kolaborasi dengan dunia pendidikan.
Kepala DKP Garut, Yani Yuliani, mengapresiasi inisiatif akademik ini sebagai momentum penting untuk memperkuat fondasi ketahanan pangan di daerah. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mempertemukan pelaku akademik dan praktisi, tetapi juga membuka ruang kolaborasi lintas sektor dalam membangun pertanian berbasis teknologi.
“Kegiatan ini menjadi ajang strategis dalam membangun kerja sama, khususnya dalam pengembangan pangan berbasis teknologi dan SDM terlatih,” ujar Yani dalam Seminar dan Lokakarya HIPTEPANG dan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Uniga yang diselenggarakan di Aula Gedung B Uniga, Kabupaten Garut, Kamis (26/6/2025).
Yani berharap Universitas Garut dapat menjadi pilar dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas di bidang teknologi pangan. Ia juga menegaskan pentingnya inovasi sebagai motor utama kemajuan sektor pangan dan pertanian di Kabupaten Garut.
“Sinergitas antara dunia pendidikan, pemerintah, pelaku usaha, dan peneliti harus terus dikembangkan agar menghasilkan inovasi luar biasa. Garut sebagai daerah agraris punya potensi besar yang harus digerakkan oleh SDM lokal,” tegasnya.
Dekan Fakultas Pertanian Uniga, Tintin Febrianti, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini.
Ia menjelaskan bahwa seminar ini sekaligus menjadi wadah untuk memamerkan produk-produk hasil karya mahasiswa dari program studi Ilmu Teknologi Pangan dan Agroteknologi.
“Pertanian di Garut memiliki peluang pengembangan sangat besar, meski tetap menghadapi tantangan. Kegiatan ini adalah langkah awal membangun jejaring lebih luas antar program studi dan pemangku kepentingan,” kata Tintin.
Ke depan, ia berharap program studi lain seperti Peternakan dan Agribisnis juga dapat bergabung dalam kegiatan serupa guna memperluas dampak inovasi pertanian terhadap pengembangan daerah. (Ridwan Nur Faozan/Ihsan Tadris Syifa)