Jaga Lingkungan, Umat Lintas Iman di Batang Budayakan Zero Plastik

: Gereja Katolik Santo Yusup Batang menggelar Sarasehan Lingkungan Hidup Lintas Iman.


Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 26 Juni 2025 | 15:47 WIB - Redaktur: Untung S - 250


Batang, InfoPublik - Terinspirasi dari Surat Paus Fransiskus kala itu, tentang bumi sebagai rumah bersama, Gereja Katolik Santo Yusup Batang menggelar Sarasehan Lingkungan Hidup Lintas Iman. Diskusi yang menghadirkan jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kelompok Penghayat Kepercayaan, merupakan upaya penguatan prinsip meminimalisir plastik.

Dalam diskusi tersebut Gereja Santo Yusup diwakili oleh Romo Paskalis Tejo Wibowo yang menekankan, umat lintas iman bersama menjaga bumi, tidak hanya sebagai tempat tinggal. Tetapi juga sebagai sesama makhluk ciptaan Allah, ikut menjaga, salah satunya dengan meminimalisir penggunaan plastik.

“Aksi nyatanya jemaat secara bertahap mulai menerapkan pemilahan sampah kering menjadi barang tepat guna dan atau dijual ke pengepul untuk diolah kembali. Serta memilah sampah basah masuk ke komposter maupun biopori di rumah-rumah jemaat Desa Pasekaran dan Kalisalak,” katanya, usai sarasehan di serambi Gereja Santo Yusup Batang, Kabupaten Batang, Rabu (25/6/2025).

Aksi nyata lainnya, jemaat dibiasakan untuk menerapkan pola zero plastik dan steroform, saat peribadatan, yakni dengan tidak lagi mengonsumsi air mineral kemasan.

“Kami biasakan jemaat membawa wadah minum dari rumah, bahkan ada denda berupa doa khusus tiap kali ada jemaat yang membawa makanan berwadah plastik,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Batang H. Subkhi membenarkan, tiap agama memiliki pesan untuk bersama menjaga lingkungan dengan senantiasa menggali dasar agama demi kelestarian alam.

Dalam ajaran Islam jelas manusia diperintahkan untuk menjaga kebersihan dengan mulai menerapkan mengolah barang yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang memiliki manfaat.

“Aksi nyata sudah mulai diterapkan di kelompok majelis taklim hingga kelompok rukun tetangga lintas agama yang memilah sampah kering dan basah, salah satunya di Tersono,” ujar dia.

Sampah kering termasuk plastik, oleh kaum ibu dikumpulkan tiap pekannya, lalu ditimbang sebelum diserahkan ke pengepul hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 4 Juli 2025 | 19:15 WIB
Cegah Konflik Keagamaan, Kemenag Batang Intens Gelar Diskusi
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 4 Juli 2025 | 19:13 WIB
KPU Batang Tegaskan Komitmen Pemutakhiran Data yang Akurat
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Kamis, 3 Juli 2025 | 17:53 WIB
Libur Sekolah, Safari Beach Jateng Batang Jadi Destinasi Favorit
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Jumat, 4 Juli 2025 | 06:47 WIB
Pemkab Batang Bina Atlet Melalui Kejurkab Bulutangkis
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Kamis, 3 Juli 2025 | 08:17 WIB
Antisipasi Potensi Wabah, Kemenkes Susun Dokumen Kontingensi
-->