- Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
- Kamis, 3 Juli 2025 | 14:50 WIB
:
Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN, Selasa, 1 Juli 2025 | 16:16 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 200
Palembang, Infopublik – Di tengah dinamika informasi yang semakin kompleks, media lokal memainkan peran vital dalam menjaga keterbukaan informasi dan mendekatkan pemerintah kepada masyarakat. Hal inilah yang menjadi latar kuat keikutsertaan LPPL Radio Gema Randik Muba dalam Anugerah Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Selatan 2025, yang digelar di Ballroom Hotel The Zuri Palembang, Jumat malam, (27/6/2025).
Dengan tema “Bersama Penyiaran Indonesia, Wujudkan Sumatera Selatan Maju Terus untuk Semua,” ajang ini tak sekadar seremoni pemberian penghargaan, melainkan menjadi panggung strategis bagi para pelaku penyiaran untuk menegaskan posisi mereka dalam ekosistem demokrasi dan pembangunan daerah.
Ketua KPID Sumsel Herfriady menegaskan bahwa penyiaran bukan hanya soal hiburan atau berita, melainkan menjadi pilar penting kontrol sosial dan pendidikan publik. Ia mengajak seluruh insan penyiaran untuk terus menghadirkan konten yang bertanggung jawab dan mencerdaskan.
“Insan penyiaran yang terus berkarya demi kebaikan masyarakat layak didukung, diapresiasi, dan diberi ruang untuk berkembang,” tegas Herfriady.
Kehadiran LPPL Radio Gema Randik Muba dalam ajang ini bukanlah sekadar partisipasi simbolis. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Banyuasin, Herryandi Sinulingga, AP, yang hadir bersama tim—termasuk Frans Gustian, Welly Henderzon, dan kru LPPL Gema Randik—menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi informasi Pemerintah Kabupaten Muba yang berorientasi pada transformasi digital dan komunikasi publik yang progresif.
“Kami berkomitmen menjadikan LPPL Gema Randik sebagai media rujukan terpercaya di Muba. Ini bukan hanya radio, tapi jembatan antara pemerintah dan rakyatnya,” ujar Sinulingga.
Ia juga menambahkan bahwa Radio Gema Randik terus memperkuat kualitas siaran dengan menghadirkan program-program edukatif, inspiratif, dan berbasis lokalitas, yang menjawab kebutuhan informasi masyarakat Musi Banyuasin di era digital.
Keterlibatan LPPL Gema Randik dalam ajang Anugerah KPID juga mencerminkan semangat kolaborasi antarlembaga penyiaran—baik pemerintah daerah maupun swasta. Menurut Sinulingga, sinergi ini menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem informasi yang sehat, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Kami mengapresiasi seluruh LPPL yang terus menjaga marwah penyiaran di Sumsel. Tantangan ke depan semakin besar, tapi dengan kerja bersama, penyiaran lokal bisa menjadi kekuatan utama demokrasi informasi di daerah,” tuturnya.
Kehadiran LPPL Radio Gema Randik Muba 97 FM di panggung Anugerah Penyiaran KPID Sumsel 2025 juga menegaskan bahwa media lokal tak bisa dipandang sebelah mata. Di tengah serbuan arus informasi digital yang kerap tak tersaring, peran radio daerah sebagai media berbasis komunitas lokal tetap relevan dan vital.
Dalam konteks Musi Banyuasin, LPPL Gema Randik tak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menghidupkan budaya lokal, mendukung pelaku UMKM, serta menjadi media pendidikan dan advokasi sosial.
Sinulingga menegaskan bahwa peran media akan terus diperkuat dalam visi besar "Muba Maju Lebih Cepat." Komitmen ini akan diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas SDM penyiaran, penguatan teknologi siar, hingga ekspansi platform digital agar LPPL Gema Randik menjangkau lebih luas dan mendalam.
“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kami akan menjadikan LPPL Gema Randik sebagai wajah baru penyiaran daerah yang inklusif, informatif, dan relevan,” tutupnya.