Gubernur Riau: Tauhid Harus Diajarkan Utuh, Cegah Lahirnya Paham Ekstrem

:


Oleh MC PROV RIAU, Minggu, 29 Juni 2025 | 05:53 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 240


Pekanbaru, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan acara Bincang Tauhid Negara Serumpun bertema “The Concept of Tauhid in the Digital Era: Relevance and Integrative Studies" pada Jumat (27/6/2025).

Kegiatan tersebut merupakan puncak peringatan milad ke-17 UMRI yang dihadiri cendekiawan muslim dari berbagai negara Asia Tenggara.

Gubernur menilai acara ini sangat relevan dan bermakna, khususnya dalam membangun kesadaran generasi muda mengenai pentingnya pemahaman tauhid yang utuh dan mendalam.

Menurutnya, pemikiran adalah akar dari segala tindakan, dan pemahaman agama yang keliru dapat memunculkan perilaku ekstrem dan destruktif.

“Sebab dari pemikiranlah semua tindakan dan perilaku direalisasikan. Karena itu, kami menyambut baik acara Bincang Tauhid Negara Serumpun yang diinisiasi oleh UMRI,” ujar Wahid di Balai Serendit, Kota Pekanbaru.

Wahid menegaskan bahwa ketika pemahaman tauhid disusupi ajaran kebencian, maka akan memicu lahirnya potensi tindakan anarkis.

“Masih banyak pemahaman keagamaan yang belum kafah. Ketika disusupi paham yang menekankan kebencian, maka lahirlah tindakan anarkis,” jelasnya.

Ia menambahkan, tauhid bukan hanya berkaitan dengan aspek teologis dan ritual, tetapi juga menjadi fondasi moral dan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Jika dipahami dengan benar, ajaran ini dapat membentuk cara pandang dan sikap hidup yang konstruktif.

“Pemahaman tentang tauhid biasanya berawal dari gerakan keagamaan. Jika salah diterjemahkan, dampaknya bisa fatal di kemudian hari,” ungkap Wahid.

Lebih lanjut, Wahid mengapresiasi UMRI sebagai institusi yang konsisten memberi kontribusi besar pada bidang agama, sosial, dan ekonomi. Ia menilai para lulusan UMRI telah banyak mengambil peran penting dalam kehidupan berbangsa, khususnya di Provinsi Riau.

Menurutnya, tema yang diangkat dalam acara ini juga sangat kontekstual di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi global. Nilai-nilai tauhid justru semakin diperlukan sebagai penyeimbang dan panduan spiritual umat Islam.

“Di zaman sekarang, nilai-nilai tauhid semakin dibutuhkan sebagai landasan spiritual dan moral,” katanya.

Terakhir, Abdul Wahid mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Riau sebagai daerah yang berbudaya melayu, dinamis, ekologis, agamis, dan maju. Kegiatan ini dinilainya selaras dengan visi “Riau Bedelau” untuk mewujudkan Riau yang bermarwah dan berprinsip.

“Kami merasa terhormat atas kehadiran para ulama dan cendekiawan dari dalam dan luar negeri ke Bumi Lancang Kuning. Semoga pertemuan ini membawa keberkahan dan memperkuat ukhuwah islamiyah,” tutup Wahid.

(Mediacenter Riau/wjh)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:20 WIB
Kemajuan Nagan Raya Butuh Kreativitas Generasi Muda
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:16 WIB
Gubernur Riau Terima Penghargaan Prestisius di Ajang Baznas Awards 2025
  • Oleh MC PROV SUMATERA SELATAN
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 19:42 WIB
Pramuka Harus Jadi Solusi Bangsa di Era Disrupsi
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:39 WIB
Wakil Gubernur Gorontalo Dukung Regenerasi Kepengurusan Al-Hidayah
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:43 WIB
Gubernur Riau Dinobatkan sebagai The Best Governor in Green Environment
-->