Gubernur: Pameran MTQ Riau Perkuat Identitas Budaya

Bengkalis, InfoPublik — Gubernur Riau, Abdul Wahid, meninjau pameran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 Riau, di kawasan Astaka, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (28/6/2025).

Kunjungan ini menjadi bentuk apresiasi beliau terhadap kreativitas daerah serta wujud penghormatan atas kekayaan budaya yang dipamerkan.

Langkah pertama Gubernur diawali di stan tuan rumah, Kabupaten Bengkalis. Stan ini menampilkan ornamen Melayu yang memikat, lengkap dengan produk UMKM lokal seperti kuliner tradisional dan kerajinan tangan.

Perjalanan berlanjut ke stan Kabupaten Siak yang megah dengan miniatur Istana Siak. Di sini, Gubernur disuguhi minuman khas Melayu, laksamana mengamuk, serta kerajinan tangan yang memperkaya pameran.

Gubernur kemudian menyambangi stan Kabupaten Rokan Hulu yang menampilkan kuliner khas dan songket, ciri khas Negeri Seribu Suluk. Dilanjutkan ke stan Kabupaten Rokan Hilir yang kental dengan budaya pesisir, serta stan Kuantan Singingi yang menampilkan miniatur Jalur, simbol kebanggaan Pacu Jalur.

Stan Kabupaten Indragiri Hulu mencuri perhatian dengan rumah adat suku Talang Mamak, yang dibangun tanpa paku, mengedepankan kearifan lokal.

Saat tiba di stan Kota Pekanbaru, Gubernur disambut tarian energik, serta replika Rumah Singgah Tuan Kadi yang menjadi simbol persatuan.

Kunjungan dilanjutkan ke stan Kabupaten Kepulauan Meranti dengan aroma khas mi sagu, stan Kampar dengan sate berkuah, serta stan Kota Dumai yang memamerkan kerajinan tangan.

Di stan Kabupaten Indragiri Hilir, Gubernur menyaksikan aneka olahan kelapa, komoditas unggulan daerah. Sementara di stan Kabupaten Pelalawan, miniatur Tugu Bono menjadi ikon utama, diakhiri dengan Gubernur berdendang lagu Melayu bersama kepala daerah lainnya.

Usai meninjau, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan apresiasinya atas kreativitas dan keunikan masing-masing daerah. “Setiap stan memiliki nuansa kedaerahan yang kuat, menggambarkan betapa kayanya budaya Riau,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa pameran ini bukan hanya ajang promosi budaya, melainkan juga sarana mengenalkan produk unggulan UMKM kepada masyarakat luas, bahkan berpotensi menembus pasar internasional.

“Dengan keberagaman produk UMKM ini, saya berharap bisa berkembang dan melantai ke pasar global. Ini bukan sekadar pameran, tetapi juga ruang edukasi bagi generasi muda agar semakin mencintai budaya kita,” pungkasnya.

(Mediacenter Riau/bib)