- Oleh MC KAB MALINAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:11 WIB
: Kabid Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Ismail Badu saat mengedukasi masyarakat Kelurahan Dembe 1, Senin (30/6/2025). (Foto: Hendra/60dtk)
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 1 Juli 2025 | 02:20 WIB - Redaktur: Juli - 188
Gorontalo, InfoPublik - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tiga hal yang dapat memengaruhi keamanan pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, melalui Kabid Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Ismail Badu mengatakan hal pertama adalah cemaran fisik.
Ismail menjelaskan, cemaran fisik merupakan hal yang sering terjadi namun kerap kali diabaikan. Contohnya adalah penggunaan hekter (staples) pada bungkus makanan seperti nasi kuning yang dibeli di warung.
“Biasanya kalau orang beli nasi kuning itu pakai kertas nasi, pasti menggunakan hekter atau staples. Hati-hati, ini bisa tertelan dan sangat membahayakan tubuh,” jelasnya, Senin (30/6/2025).
Ismail menjelaskan, selain cemaran fisik, cemaran biologi juga dapat berpengaruh pada keamanan pangan. Misalnya bahan makanan yang sudah kadaluwarsa.
“Bahan makanannya sudah kadaluwarsa atau sudah lewat waktu. Ini harus kita perhatikan. Kalau tidak, maka makanan yang dikonsumsi akan merusak tubuh kita,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan begitu juga dengan cemaran kimia seperti penggunaan pestisida, itu dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh manusia. “Kalau sudah ada pestisida, pasti tidak aman dikonsumsi. Ini yang paling berbahaya. Memang tiga hal ini kedengarannya sangat sederhana, akan tetapi sangat berbahaya,” tutupnya. (mcgorontaloprov/dtk)