- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:41 WIB
: Pelaksanaan peluncuran Kurikulum Nyaah ka Indung yang dilaksanakan di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (1/7/2025). (Foto: Muhamad Azi Zulhakim/ Diskominfo Kab. Garut)
Oleh MC KAB GARUT, Kamis, 3 Juli 2025 | 09:27 WIB - Redaktur: Juli - 373
Garut, InfoPublik – Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kabupaten Garut resmi meluncurkan Kurikulum Nyaah ka Indung, sebuah inisiatif pendidikan karakter yang menekankan nilai cinta dan penghormatan kepada ibu, Selasa (1/7/2025) di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota.
Peluncuran ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, didampingi oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Program ini merupakan bentuk penguatan nilai moral dan budaya lokal di lingkungan pendidikan, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas.
Dalam sambutannya, Kang Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan sapaan akrab KDM, menekankan pentingnya peran ibu dalam kehidupan manusia. Ia mengisahkan inspirasi lagu "Indung", yang sangat bermakna bagi dirinya setelah kehilangan ibunda tercinta.
“Setiap kegundahan yang dialaminya maka dia ingin kembali ke ibunya… karena ruh ibu menenangkan jiwa. Ibu adalah kampung bagi nostalgianya seorang anak,” ujarnya menyentuh.
KDM menambahkan bahwa momen seperti Hari Raya sering menjadi alasan kuat seseorang ingin kembali kepada ibu. Karena itulah, nilai-nilai ini perlu ditanamkan sejak dini dalam dunia pendidikan.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan bahwa peluncuran kurikulum ini merupakan bagian dari visi "Garut Hebat", yang menjunjung tinggi nilai budaya, menghormati leluhur, orang tua, dan para pendidik.
“Kurikulum ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung penuh program Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kami berharap implementasi kurikulum ini benar-benar membawa dampak positif di sekolah-sekolah,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada tim PGRI dan para penulis kurikulum atas kerja cepat dan hasil kurikulum yang relevan serta inspiratif.
Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, menambahkan bahwa Kurikulum Nyaah ka Indung lahir dari keprihatinan terhadap krisis moral dan renggangnya hubungan antara anak dan orang tua, khususnya ibu, yang menjadi akar dari berbagai persoalan sosial.
“Kami ingin menyisipkan nilai-nilai Nyaah ka Indung ke dalam sistem pendidikan, mulai SD, SMP, hingga SMA. Kurikulum ini adalah bentuk solusi konkret,” jelasnya.
Ia berharap, program ini tidak hanya berdampak pada dunia pendidikan, tetapi juga mengangkat citra positif Kabupaten Garut di tengah tantangan zaman.
Tentang Kurikulum Nyaah ka Indung
Kurikulum Nyaah ka Indung merupakan pengembangan dari program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sebelumnya fokus pada pemberdayaan lansia. Kini, konsepnya diperluas untuk membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia, penuh kasih sayang, dan menghormati orang tua, khususnya ibu.
Implementasi kurikulum ini akan dilakukan secara bertahap, dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, PGRI, tenaga pendidik, dan masyarakat.
Peluncuran Kurikulum Nyaah ka Indung di Garut menjadi langkah besar dalam reformasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Harapannya, program ini mampu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati, rasa hormat, dan cinta kasih yang tinggi kepada orang tua, terutama ibu.
Kurikulum Nyaah ka Indung, pendidikan karakter di Garut, Kang Dedi Mulyadi, program pendidikan Jawa Barat, Bupati Garut, Putri Karlina, hormat kepada ibu, reformasi pendidikan Garut, nilai budaya di sekolah, PGRI Garut.