- Oleh MC KAB BLORA
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:44 WIB
:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Kamis, 3 Juli 2025 | 05:09 WIB - Redaktur: Juli - 230
Singkawang, InfoPublik – Lomba besurung saprah dalam rangka Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PKMS) dan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah menjadi ruang kebersamaan tanpa sekat status sosial di Rumah Adat Melayu Singkawang, Selasa (1/7/2025).
Sebanyak 43 tim ambil bagian, duduk beralaskan tikar, makan bersama dalam tradisi Melayu yang mengajarkan kesetaraan.
Ketua DPD Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Singkawang, Asmadi, mengatakan tradisi besurung saprah atau makan bersama dalam satu alas ini bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat nilai kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Dalam besaprah ini, semua duduk sama rendah, makan bersama-sama tanpa memandang status sosial. Inilah ajaran leluhur Melayu yang perlu kita hidupkan kembali,” kata Asmadi.
Tradisi ini menampilkan sajian sederhana namun sarat makna, seperti daging, ayam, telur, acar, nasi, dan air serbat sebagai penutup, yang disebut Asmadi sebagai simbol nilai rukun Islam yang mengakar pada masyarakat Melayu.
Selain menjadi ajang silaturahmi, Asmadi menilai lomba ini juga menjadi ruang edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan menjaga warisan budaya Melayu agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman.
“Melalui PKMS, kita menggali kembali budaya Melayu sebagai khazanah bangsa yang memberi kontribusi bagi penguatan kebudayaan nasional,” ujarnya.
MABM Singkawang berencana menambah cabang lomba dalam PKMS tahun depan, seperti lomba pangka’ gasing, silat, dan aluk galing, demi memperluas ruang ekspresi budaya masyarakat.
“Kami ingin Rumah Melayu tetap menjadi tempat kita berkumpul, ngamping bersama, menjaga budaya leluhur agar tetap lestari,” kata Asmadi.
MC Kota Singkawang