- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 7 Juli 2025 | 00:05 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 156
Pekanbaru, InfoPublik — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Pekanbaru secara aktif mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah dengan melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Plh Kepala Rutan Kelas I Pekanbaru, Nimrot Sihotang, menyulap lahan tidur menjadi area produktif. Lahan kosong yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini akan ditanami berbagai jenis buah dan sayuran.
Upaya ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan konsumsi internal, tetapi juga menjadi sarana pelatihan produktif bagi WBP, sehingga mereka memiliki keterampilan yang dapat digunakan setelah bebas nanti.
Sebagai wujud dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan, Rutan Pekanbaru juga menggelar kegiatan penanaman pohon yang dihadiri langsung oleh Direktur Kesehatan dan Perawatan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Adhayani Lubis.
"Diharapkan melalui sinergi dan perhatian dari pusat maupun daerah, program ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan di Rutan Pekanbaru dapat menjadi contoh inspiratif bagi UPT Pemasyarakatan lainnya dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang humanis, produktif, dan berkelanjutan," ujar Adhayani Lubis di Kota Pekanbaru, Rabu (2/7/2026).
Selain penanaman pohon, Adhayani juga berdialog dengan sejumlah WBP di blok hunian dan mengunjungi dapur sehat Rutan Kelas I Pekanbaru untuk memastikan kebersihan serta kualitas makanan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Riau, Maizar, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuh terhadap program pembinaan ini. Program ini diharapkan menjadi langkah positif bagi Rutan Pekanbaru serta para warga binaan.
"Selain memberi manfaat praktis, program ini juga menjadi media refleksi dan rehabilitasi bagi warga binaan. Mereka diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan nilai kerja keras," kata Maizar.
Ia juga menekankan pentingnya pelibatan aktif WBP dalam kegiatan positif untuk membangun pola pikir dan perilaku yang lebih baik. Dengan demikian, ketika kembali ke masyarakat, mereka tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga semangat baru untuk menjalani hidup yang lebih produktif.
"Ini juga sejalan dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam membangun sistem pemasyarakatan yang berorientasi pada pembinaan, pemberdayaan, dan keberlanjutan," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/MC Riau)