- Oleh MC KAB GUNUNG MAS
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:00 WIB
: Sosialisasi Rancangan Aksi Daerah (RAD) Program TBC, Selasa (8/7/2025). (Dok.MC Kab.Buleleng)
Oleh MC KAB BULELENG, Selasa, 8 Juli 2025 | 18:35 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 159
Buleleng, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Sosialisasi Rancangan Aksi Daerah (RAD) Program Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) sebagai respons atas tingginya kasus di Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng pada Selasa (8/7/2025) itu dihadiri oleh perwakilan instansi kesehatan, camat se-Kabupaten Buleleng, serta Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB).
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinkes Buleleng, dr. Gede Sebawa, mengungkapkan keprihatinan atas data Global TB Report 2022, yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India.
Estimasi kasus mencapai 969.000 dengan kematian 144.000 per tahun, angka yang bahkan melebihi kematian akibat COVID-19.
"Kita harus bergerak agresif dalam pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan. RAD ini menjadi pedoman utama untuk monitoring dan evaluasi program 2025-2030," tegas dr. Sebawa.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah menetapkan empat strategi nasional: penambahan fasilitas kesehatan untuk identifikasi TBC, penguatan surveilans berbasis laboratorium, pembentukan TBC army, dan pengembangan vaksin TBC.
Melalui pendekatan itu, Dinkes Buleleng optimis mampu mencapai target eliminasi TBC pada 2030.
"Tim P2TB telah bekerja melalui berbagai pilar. Dengan kolaborasi semua pihak, kami yakin target ini tercapai," tambahnya.
Sosialisasi RAD TBC ini diharapkan menjadi langkah awal percepatan penurunan kasus di Buleleng, sekaligus menyelaraskan program daerah dengan kebijakan nasional dalam Perpres Nomor 67 Tahun 2021.(MC Kab.Buleleng/Agst)