- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:06 WIB
: Panglima Komando Operasi Udara III (Pangkoopsud III), Marsekal Muda TNI Dr. Azhar Aditama Djojosugito, Selasa, (8/7/2025), Foto : McMrk/geet
Oleh MC KAB MERAUKE, Kamis, 10 Juli 2025 | 07:25 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 244
Merauke, InfoPublik - Guna mendukung proyek strategis nasional (PSN) khususnya lumbung pangan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berencana meningkatkan status dan fasilitas Pangkalan Udara (Lanud) J.A. Dimara di Merauke, Papua.
Rencana itu mencakup peningkatan status menjadi pangkalan tipe A, penambahan alutsista, serta pengembangan infrastruktur untuk memperlancar distribusi hasil pertanian.
Panglima Komando Operasi Udara III (Pangkoopsud III), Marsekal Muda TNI Azhar Aditama Djojosugito menegaskan, bahwa peningkatan kapasitas Lanud Merauke sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
"Optimalisasi lahan di Merauke telah meningkatkan produksi beras secara signifikan. Namun, distribusi yang cepat dan efisien membutuhkan dukungan infrastruktur udara yang memadai," ujarnya usai serah terima jabatan Komandan Lanud J.A. Dimara, Selasa (8/7/2025).
Salah satu fokus utama adalah memperluas landasan pacu agar mampu menampung pesawat berbadan lebar.
"Membangun landasan pacu berbeda dengan jalan raya. Dibutuhkan konstruksi yang lebih kuat untuk menahan beban pesawat besar," kata Azhar.
Saat ini, TNI AU masih melakukan studi untuk menentukan arah perluasan, apakah ke utara atau selatan pangkalan.
Tak hanya di Merauke, pengembangan juga akan dilakukan di Lanud Wanam sebagai bagian dari proyek strategis nasional.
Kedua pangkalan itu diharapkan menjadi pusat logistik udara yang mendistribusikan hasil pangan dari Papua ke seluruh Indonesia.
Azhar menekankan bahwa fasilitas militer harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sipil.
"Tidak perlu memperbesar dikotomi sipil-militer. Anggaran negara harus digunakan untuk kepentingan bersama," tegasnya.
Dalam hal sumber daya manusia, TNI AU tidak berfokus pada penambahan personel, melainkan peningkatan kualitas melalui teknologi.
"Dengan modernisasi, banyak tugas yang bisa diotomatisasi. Contohnya, awak pesawat Hercules yang dulu butuh 12 orang, kini hanya 7-8 orang. Ke depan, kami prioritaskan peningkatan kompetensi SDM," paparnya.
Proyek itu menjadi bagian integral dari rencana pembangunan strategis nasional dalam lima tahun ke depan, memperkuat peran TNI AU dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia.(McMrk/geet/Af)