- Oleh MC KAB SIAK
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:16 WIB
: Tim Gabungan sedang memadamkan api kebakaran lahan di KITB, Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit/ MC Siak.
Oleh MC KAB SIAK, Rabu, 9 Juli 2025 | 14:43 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 398
Siak, InfoPublik- Tim gabungan berhasil memadamkan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB), Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, yang terjadi pada Senin (7/7/2025).
Proses pemadaman melibatkan berbagai pihak, termasuk Damkar BPBD Siak, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Polres Siak, TNI, Tim Reaksi Cepat (TRC) APP Group, serta dukungan helikopter water bombing dari BNPB Provinsi Riau.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Siak, Arif Hamidi, menyampaikan bahwa saat ini tim gabungan masih berada di lokasi untuk melakukan langkah lanjutan berupa pembuatan sekat bakar, sekat kanal, dan embung sebagai upaya penyediaan sumber air.
"Kita koordinasi ke PU, mereka bersedia menurunkan alat berat untuk membuat sekat kanal dan embung, karena di sini gambutnya dalam dan sumber air sangat jauh," ujar dia di Siak, Rabu (9/7/2025).
Meski api sudah terlihat padam secara kasatmata, terang dia, tim tetap melakukan proses pendinginan secara menyeluruh guna mencegah munculnya kembali titik api dari dalam gambut.
"Lahan yang terbakar ini merupakan gambut dalam, sekitar 2 meter. Dari kasat mata kita, memang api sudah mati, namun di dalam gambut itu bara api masih hidup. Makanya kita lakukan pendinginan," jelas dia.
Diketahui, luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 4 hektare dan merupakan milik Kawasan Industri Tanjung Buton.
Tim gabungan bekerja siang dan malam di bawah kabut asap untuk memastikan tidak ada kebakaran susulan.
"Lahan yang terbakar seluas 4 hektare, milik KITB. Kami terus melakukan pemantauan udara dan memastikan lahan yang terbakar benar-benar padam," tambah dia.
Terkait penyebab kebakaran, Arif menyebut pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan karena masih dalam tahap penyelidikan.
"Kita belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Fokus kita saat ini adalah pemadaman," kata dia.
(Defi Pribadi/MC Kabupaten Siak)