Pemprov Banten Gencarkan Program Menanam Jagung untuk Ketahanan Pangan

Banten, InfoPublik- Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa Program Menanam Jagung merupakan bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan. Selain itu, program ini juga mendukung kemandirian dan semangat kewirausahaan masyarakat.

“Program menanam jagung menumbuhkan kepedulian terhadap ketersediaan pangan,” ujar Dimyati saat menghadiri kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III dan Penanaman Jagung di Lahan Perhutani Sosial di Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Rabu (9/7/2025).

Pada kegiatan tersebut, dilakukan penanaman jagung di lahan kehutanan sosial seluas 5 hektare. Untuk tahap pertama, luas lahan yang ditanami mencapai 2 hektare dengan menggunakan bibit jagung varietas BISI 235.

Dimyati menambahkan, program ini juga mendorong pemanfaatan ilmu dan teknologi tepat guna dalam bidang pertanian. Oleh karena itu, pemerintah menghadirkan para ahli pertanian untuk mendampingi masyarakat dalam budidaya jagung.

“Mengasah jiwa wirausaha sosial masyarakat penting sekali bagi masyarakat untuk berwirausaha. Lahan-lahan ditanami sehingga mendukung timbulnya kolaborasi dan gotong royong," kata dia.

Ia juga menyebutkan bahwa melalui program ini masyarakat terdorong untuk lebih sadar akan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi.

“Apresiasi kepada Polda Banten dalam mendukung ketersediaan pangan, khususnya jagung. Menginisiasi swasembada jagung di kebun datar. Tujuannya agar masyarakat sadar dan swasembada pangan terus berlanjut,” ungkap Dimyati.

Pemprov Banten, lanjutnya, berkomitmen membantu pelaksanaan program ini melalui penyediaan bibit, benih, dan tenaga ahli.

“Kami juga menginventarisasi lahan-lahan potensial,” jelas dia.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto mengatakan bahwa Program Menanam Jagung merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung swasembada pangan nasional.

“Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab kami dalam menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, dan ketahanan pangan, Polri ikut mendukung program ini,” jelas Suyudi.

Menurut dia, Polri menjalin sinergi dengan Kementerian Pertanian RI, pemerintah daerah, dan kelompok tani dalam pelaksanaan program tersebut.

Saat ini, Polda Banten tengah melaksanakan program percepatan tanam jagung satu desa dua hektare dengan target pengelolaan mencapai 2.612 hektare.

Pada kuartal I dan II tahun 2025 telah terealisasi 1.840 hektare atau sekitar 70,40 persen.

“Polda Banten juga bekerja sama dengan Pemprov Banten untuk mengelola penanaman jagung seluas 750 hektare. Di jajaran Polres, terdapat 93 lokasi tanam dengan total luasan mencapai 1.576 hektare. Penanaman mengutamakan lahan non-sawah,” tambah dia.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid, menuturkan bahwa Kementerian Pertanian RI menginstruksikan agar areal sawah di kanan-kiri jalan tol tetap ditanami padi.

Oleh karena itu, target tanam jagung seluas 750 hektare dipindahkan ke lahan non-sawah atau lahan datar.

“Untuk itu, segera kami sinergikan dengan Polda Banten terkait potensi calon lokasi dan calon petaninya,” ujar Agus.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tresna 1 Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Madlani, mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam pelaksanaan program ini.

“Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat kepada masyarakat pertanian. Melalui kerja sama, kami yakin dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian,” ucap dia.

(Mills/MC Prov Banten)