- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
:
Oleh MC KAB JAYAPURA, Jumat, 11 Juli 2025 | 13:33 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 175
Nimbokrang, InfoPublik — Dalam rangka mendukung program Ketahanan Pangan Nasional, Polres Jayapura menggelar kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III Tahun 2025 di Kampung Nimbokrang 1, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Rabu (9/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari pencanangan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III yang dilaksanakan serentak di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lahan perhutanan sosial. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Polri dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Sebelum penanaman, para peserta terlebih dahulu mengikuti kegiatan Penanaman Jagung Serentak Nasional secara virtual yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Setelah mengikuti kegiatan virtual, kami menyerahkan bantuan bibit jagung dan pupuk kepada para petani, kemudian bersama-sama melaksanakan penanaman di lokasi yang sudah disiapkan,” ujar Kapolsek Nimbokrang, Ipda Sindu Matra Wiratama.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial semata, tetapi juga berlanjut hingga masa panen sebagai bentuk nyata mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Kepala Distrik Nimbokrang, Sujono Effendy, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif Polres Jayapura dalam mendukung ketahanan pangan di wilayahnya.
“Kami berterima kasih kepada Polres Jayapura atas bantuan bibit jagung yang diberikan. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Sujono berharap kegiatan ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan di Distrik Nimbokrang.
Sementara itu, seorang petani setempat, Parjo, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima.
“Kami sangat bersyukur karena selain mendapat bantuan bibit dan pupuk, kami juga mendapat kepastian terkait pemasaran hasil panen. Tanpa pasar yang jelas, petani bisa mengalami kerugian,” tuturnya.